TANJUNGPINANG (HAKA) – Padi jenis Inpari tumbuh subur di lahan bekas tambang bauksit, milik Koperasi Jawara, Rutan Kelas I Tanjungpinang, di Pulau Dompak.
“Saya pun kaget, padi yang ditanam dengan sistem tanam benih langsung (tabela) oleh Rutan Tanjungpinang itu bisa tumbuh subur,” ucap Camat Bukit Bestari, Husain Alhamid, Jumat (20/10/2023) sore.
Ia tak menyangka, Rutan Tanjungpinang melalui Koperasi Jawara bisa memanfaatkan lahan bekas bauksit untuk ditanami padi.
Sebab, lahan di Pulau Dompak selama ini hanya bisa ditanam komoditas pangan jagung, sayur-sayuran dan umbi-umbian lainnya. Ini menjadi sejarah bagi masyarakat Tanjungpinang.
“Jadi saya melihat prospeknya bagus. Mudah-mudahan berhasil dipanen,” tuturnya.
Bahkan kata dia, padi yang tumbuh subur itu dapat menjadi eko wisata serta tempat edukasi pembelajaran bagi masyarakat Tanjungpinang.
“Padi bisa menjadi tempat pembelajaran juga, agar masyarakat kita mau belajar bagaimana cara membuat sawah,” ucapnya.
Jika padi itu berhasil dipanen awal tahun 2024 mendatang. Maka, Pemerintah Kecamatan Bukit Bestari akan membahas potensi tersebut dengan Kepala Daerah.
“Pemerintah Kecamatan akan memfasilitasi Rutan Tanjungpinang dengan Pemko Tanjungpinang untuk pengembangan program di kemudian hari,” pungkasnya.
Kepala Rutan Kelas I Tanjungpinang, Eri Erawan mengatakan, padi yang tumbuh subur itu atas kerjasama Koperasi Jawara dengan Ady Indra Pawennari, yang memiliki keilmuan dan metodologi penanaman pangan itu di lahan bekas bauksit.
“Meskipun melewati berbagai kendala ekstrem di lokasi penanaman seperti air, hingga pengolahan tanah dan pupuk,” tambahnya.
Eri mengatakan, selain padi, pihaknya juga menanam beberapa komoditas seperti jagung, anggur, kurma, matoa, dan jenis tanaman lainnya.
“Alhamdulillah, kerja keras selama ini dapat kita lihat sekarang ini. Dan ini akan menjadi tempat edukasi warga dan eko wisata Pulau Dompak nantinya,” tutupnya. (rul)