Site icon Harian Kepri

Pak Wali Bahas Harga Bawang Merah yang Naik 300 Persen

Lis Darmansyah saat memimpin rapat membahas harga bawang dan garam

TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemerintah Kota Tanjungpinang telah mengadakan rapat tentang kelangkaan garam dan bawang, Selasa (8/8/2017) di Ruang Rapat Kantor Bappeda Tanjungpinang.

Wali Kota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah menyampaikan, bahwa pihaknya melakukan rapat ini bertujuan untuk mengantisipasi sebelum terjadinya kelonjakan dan kelangkaan barang.

“Jadi, jangan sampai nanti sudah terjadi kelangkaan dan kelonjakan barang, baru kita gelar rapat untuk mengantisipasinya,” jelasnya.

Dikatakanya, Kota Tanjungpinang tidak akan mengalami kelangkaan garam, sebab stok dari distributor masih banyak.

Namun, lanjut Lis, walaupun stok garam aman tetapi harga garam cenderung mengalami kenaikan.
Sebab garam dari produsen (Surabaya) sudah mengalami kenaikan.

Selain itu, pada rapat tersebut, juga membahas kenaikan harga bawang yang diperkirakan naik hingga 300 persen.

Menurutnya, naiknya harga bawang merah lokal ini dikarenakan masih belum panen. “Sekarang kita gunakan bawang dari luar,” terangnya.

Dikatakanya, untuk harga bawang sebelumnya Rp 7 ribu perkilogram, namun pada saat ini, harga bawang merah mencapai Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu perkilogram.

Sementara itu, distributor garam Tanjungpinang, Darno mengatakan, pada saat ini, stok garam yang ada di Kota Tanjungpinang sekitar 40 ton.

Dengan persediaan garam 40 ton ini, lanjut Darno, bisa bertahan untuk tiga bulan kedepan, “Dan nanti, garam akan datang lagi, sekarang masih peroses perjalanan menuju ke Tanjungpinang,” ungkapnya.

Dikatakanya, untuk mengenai harga seperti garam Industri dari Rp 2.800 per kilogram menjadi Rp 5 ribu per kilogram, sedangkan garam yang untuk dikonsumsi dari Rp 5 ribu per kilogram menjadi Rp 7 ribu per kilogram.

Sekedar informasi, garam industri merupakan garam yang belum mengandung Iodium dan hanya diperuntukan seperti pembuatan ikan asin, es batu dan pengolahan lainya.

Sedangkan garam yang untuk di konsumsi merupakan garam yang sudah mengandung Iodium dan diperuntukan rumah tangga.

Di tempat yang sama, distributor bawang Tanjungpinang, Indra menyampaikan, dirinya memastikan tidak mengalami kelangkaan bawang dalam tiga minggu ke depan.

“Untuk bawang lokal masih belum panen, dan pada saat ini kita mendatangkan bawang dari Brebes,” ucapnya.

Ia berharap untuk pemerintah daerah baik Pemko Tanjungpinang maupun Pemprov Kepri agar bisa mengambil kebijakan yang strategis terkait bawang ini. (zul)

Exit mobile version