TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanjungpinang, Riono mengatakan, mesin destilator sebagai pengolah sampah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM), akan tiba Juli 2023 mendatang.
“Pertengahan Juli 2023 akan sampai di Tanjungpinang dari Blitar, Jawa Timur,” kata Riono, Senin (19/6/2023) kepada hariankepri.com.
Riono menyebut, mesin destilator seharga Rp 70 juta itu berfungsi untuk mengolah sampah plastik menjadi BBM, jenis bensin, solar dan minyak tanah.
Mesin ini nantinya, kata dia, bisa mengolah sampah plastik seberat 10 kilogram menjadi 6 liter solar, 2 liter bensin dan 1,5 liter minyak tanah.
“Tapi ada juga sampah plastik yang tak bisa diolah menjadi BBM. Solusinya nanti akan diolah menjadi paving block. Mesin untuk paving block juga sudah ada,” terangnya.
Oleh karena itu, kata dia, jika mesin itu sudah tiba di Tanjungpinang, maka pihaknya akan langsung melakukan uji coba.
Riono melanjutkan, jika nanti dalam pelaksanaan uji coba manfaatnya sangat besar, maka mesin destilator ini akan dianggarakan setiap tahun untuk penambahan unit.
“Saat ini coba satu unit dulu. Kalau besar manfaatnya, akan kami tambah dan nanti akan diserahkan ke bank sampah,” sebutnya.
Menurutnya, pengadaan mesin ini bertujuan untuk mengurai permasalahan banyaknya sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sekaligus mempunyai nilai ekonomis.
“Mudah-mudahan dengan adanya mesin ini, menjadi solusi untuk mengurangi masalah sampah,” tukasnya.(zul)