TANJUNGPINANG (HAKA) – Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria menjelaskan, One Village One CEO (Chief Executive Officer) adalah salah satu program inovasi ekosistem bisnis pedesaan, yang berbasis pemberdayaan BUMDes untuk pengembangan berbagai potensi desa.
Untuk menuju desa sebagai pusat pertumbuhan, sambung Arif, harus ada target penguatan Pendapatan Anggaran Desa (PADes), dengan merevitalisasi Pemerintahan Desa, KUD dan BUMDes, penguatan teknologi industri agromaritim 4.0 dan basis digitalisasi ekonomi desa.
“Sehingga menghasilkan jenis persentase utama usaha (produk) di masing-masing desa,” tutur Arif di hadapan Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam kegiatan pengukuhan Pengurus HA IPB Kepri, di Aula Wan Seri Beni, Kompleks Perkantoran Gubernur Kepri, di Pulau Dompak, Sabtu (12/2/2022).
Untuk mewujudkan itu, maka perlu berbagai inovasi di antaranya, memperbaiki data desa dengan pendekatan drone participatory mapping, dan sekolah peternakan rakyat untuk mengubah mental para peternak maupun petani.
Nah, Alumni IPB telah membentuk badan penelitian, pengembangan serta pendampingan program OVOC tersebut.
“IPB siap mengembangkan dan memberikan pendampingan kepada masyarakat desa, pemerintah dan pihak swasta lainnya,” tegasnya.
Sebab, kata Prof Arif, alumni IPB telah banyak memberikan kontribusi dari berbagai sektor pembangunan kepada pemerintah, masyarakat maupun pihak-pihak lainnya.
Untuk itu, ia meyakinkan kepada Gubernur Kepri Ansar Ahmad, bahwa alumni akan siap memberikan kontribusi demi pembangunan daerah ini mulai dari desa.
“Kalau melihat, alumni IPB yang memberikan kontribusi di semua bidang. Apalagi di bidang pertanian. Kami sangat berharap Gubernur Kepri dan pemerintah daerah lainnya di Kepri untuk dapat menjalin kerjasama demi pembangunan bangsa dan negara,” sarannya.
Arif menegaskan, IPB melahirkan alumni-alumni terbaik di masing-masing disiplin keilmuan. “Yang tidak sekedar bersilaturahim, tetapi juga menuntut esensi dan substansi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutupnya. (rul)