
TANJUNGPINANG (HAKA) – Menyambut lonjakan wisatawan saat libur Idulfitri 1446 Hijriah, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang Mitigasi Sektor Pariwisata.
SE ini ditujukan kepada bupati, wali kota, serta pelaku industri wisata di seluruh Kepri untuk memastikan pengalaman wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi para pengunjung.
āDiharapkan libur Idulfitri menjadi momen berwisata yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga lebih terkelola dengan baik,ā katanya, kepada hariankepri.com, Sabtu (29/3/2025).
Ansar melanjutkan, dalam SE tersebut, langkah mitigasi yang perlu dilakukan mencakup beberapa aspek utama. Seperti peningkatan keamanan dan keselamatan di destinasi wisata.
“Setiap pengelola wisata juga diwajibkan menyediakan fasilitas keamanan, termasuk jalur evakuasi, petugas pengawas, serta alat keselamatan,” tegasnya.
Selain itu, sambungnya, pengelolaan kepadatan wisatawan juga menjadi perhatian utama. Orang nomor satu di Provinsi Kepri itu menekankan pentingnya pemantauan jumlah pengunjung secara berkala serta pembatasan jumlah wisatawan jika kapasitas telah terlampaui.
“Informasi publik juga seperti petunjuk mengenai protokol kesehatan, cuaca, serta nomor darurat yang bisa diakses dengan mudah juga wajib tersedia,” sebutnya.
Di sektor transportasi, operator kapal, feri, dan bus wisata diwajibkan melakukan inspeksi keselamatan sebelum beroperasi.
Ansar menegaskan, langkah ini bertujuan untuk mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kenyamanan perjalanan wisatawan.
Ansar juga mendorong kerja sama antarinstansi dan pemangku kepentingan dalam membangun citra pariwisata Kepri yang lebih baik. Kolaborasi dengan media juga diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata daerah serta memperkuat reputasi Kepri sebagai destinasi unggulan di Indonesia.
Tak kalah penting, isu lingkungan turut menjadi perhatian dalam mitigasi ini. Pengelola destinasi wisata diminta untuk menyediakan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai guna menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Menurutnya, Kepri selalu mengalami lonjakan wisatawan saat libur Lebaran. Kepadatan ini bisa menimbulkan tantangan seperti tekanan pada infrastruktur, peningkatan volume sampah, kemacetan, hingga risiko kesehatan dan keamanan.
“Dengan mitigasi yang tepat, kita dapat memastikan pariwisata Kepri tetap tertata dan nyaman bagi semua,ā pungkasnya.(kar)