TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Bidang Stabilisasi Harga Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang, M Endy Febri mengatakan, sekitar 150 ton minyak goreng akan masuk ke Kota Tanjungpinang dalam pekan ini.
“Hari ini masuk 60 ton, lalu dua hari lagi 90 ton. Totalnya 150 ton yang masuk ke Tanjungpinang dalam pekan ini,” kata Endy, Senin (21/3/2022) saat dihubungi hariankepri.com.
Kendati banyak pasokan minyak goreng yang masuk ke Tanjungpinang, namun harganya tetap mahal seperti sekarang ini, yakni dibanderol sekitar Rp 24 ribu per liter, untuk kemasan premium.
“Kalau soal harga, itu levelnya pusat, sehingga kami tak bisa mengintervensi,” sebutnya.
Ia mengatakan, kenaikan ini dikarenakan harga dari produsen memang sudah naik, sehingga distributor-distributor di Tanjungpinang otomatis menaikan harganya.
Pemko Tanjungpinang sendiri kata Endy, hanya mengendalikan persediaan minyak goreng agar tidak terjadi kelangkaan, apalagi menjelang masuknya bulan suci Ramadan.
“Untuk sementara langkah kita hanya menjaga stok, jangan sampai harga naik persediaan tak ada,” tukasnya.
Terpisah, Supervisor Swalayan Zoom Jalan Pemuda, Nova mengaku saat ini harga minyak goreng di tempatnya memang naik tinggi.
“Sebelumnya merek Sania Rp 28 ribu per 2 liter sekarang menjadi Rp 48 ribu per 2 liter,” sebutnya saat di jumpai di Swalayan Zoom.
Ia menyebut kenaikan harga minyak goreng ini terjadi memang sudah naik dari distributor-distributor.
“Untuk persediaan di swalayan ini tidak terlalu banyak,” tukasnya.(zul)
