Beranda Headline

Pemakaman Kherkhof, Kuburan Belanda di Tanjungpinang yang Muncul pada Abad 19

3
Pemakaman Kerkhof atau komplek pemakaman Belanda di Tanjungpinang-f/pasha-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Komplek pemakaman Kerkhof di Jalan Kemboja, Kota Tanjungpinang menjadi salah satu bukti kehadiran Belanda di Tanjungpinang.

Dari pantauan hariankepri.com, Rabu (8/5/2024), komplek pemakaman yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya itu, sudah mulai rusak dan kurang terawat. Bahkan, beberapa pemakaman juga terlihat sudah tertimbun tanah.

Meski demikian, ada beberapa makam yang masih tersusun rapi. Kondisi area pemakaman yang tidak terurus, membuat bentuk dan susunan makam menjadi kotor dan tidak teratur.

Kendati begitu, masih ada petugas yang membersihkan dan merapikan komplek pemakaman dari dedaunan yang jatuh di sekitaran pemakaman, agar kompek pemakaman tetap terlihat rapi dan bersih.

Dilansir dari jantungmelayu.co, asal-usul istilah Kerkhof yang digunakan untuk menyebut pemakaman dalam bahasa Belanda, berkaitan erat dengan tradisi orang Belanda yang menempatkan pemakaman di halaman belakang gereja. Secara harfiah, Kerkhof dalam bahasa Belanda adalah halaman belakang gereja.

Pada sekitaran abad ke-19, Kerkhof di Tanjungpinang terletak di kawasan kampong bakar batoe tengah (sekarang Jalan Kamboja).

Kompleks pemakaman Belanda di Tanjungpinang ini memiliki 2 jenis warna pagar, yakni hitam dan putih. Itu adalah pemakaman elit khusus orang Eropa, dan orang Tanjungpinang yang disetarakan dengan orang Belanda pada kala itu.

Dikatakan elit, dikarenakan bangunan makam yang ada disitu dulunya indah-indah, dari segi hiasan, serta material yang digunakan.

Di pemakaman ini, tidak hanya terdapat pemakaman orang Belanda, melainkan terdapat pemakaman orang yang berdarah Prancis, Portugis, Jerman, dan Inggris. Termasuk pemakaman pemeluk agama Islam, namun lokasinya berada di tempat yang agak tinggi.(sha)

Baca juga:  35 Jiwa Terdampak Angin Puting Beliung, Pemkab Bintan Salurkan Bantuan Pangan
example banner

3 KOMENTAR

  1. Makam tersebut sekarang ini tidak terawat dengan baik sebagai cagar budaya, ada 2 makam orang yang paling berjasa dikala itu pendiri kelistrikan di tanjung pinang ny. Louise younge dan suaminya Samuel William younge Pemiliki kapal sea gull, perkebunan karet di air raja, ice plant ,yang di pindahkan kedaerah pemakaman di batu 7 tanpa alasan yang tepat..karena hanya makam mereka berdua yang di pindahkan.

  2. Sebagai orang yang pernah tinggal satu rumah dengan beliau ny. Louise younge merasa prihatin atas pemindahan tersebut .

  3. Juga pengambilan asset2 beliau oleh orang yang kurang bertanggung jawab, terutama rumah tempat tinggal beliau dulu di jl. Gereja, yang saat ini berubah nama menjadi jl. Yusuf kahar…rumah tersebut diambil seseorang dengan dibangun wisma Riau, kemudian di jual lagi ke orang lain…

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini