TANJUNGPINANG (HAKA) – Pembangunan Flyover Simpang Ramayana, Kota Tanjungpinang mengalami deviasi, atau keterlambatan dari rencana kerja yang sudah ditetapkan.
“Sampai saat ini, progresnya ada deviasi sekitar 3 persen. Capaiannya lebih kurang 6 persen,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Dinas PUPRP Provinsi Kepri, Sayed Wahidin, kepada hariankepri.com, di Kota Tanjungpinang.
Meskipun mengalami deviasi, namun, pihaknya optimis pembangunan flyover itu bisa rampung sesuai dengan target, yakni pada Desember 2022.
Pihaknya pun saat ini telah meminta kepada PT Pandji Bangun Persada, sebagai kontraktor pelaksana proyek itu untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
Dia menjelaskan, pada September 2022 mendatang, seluruh tiang konstruksi pembangunan flyover itu sudah rampung dikerjakan.
Sehingga, pada Oktober 2022, kontraktor pelaksana sudah memulai pemasangan struktur untuk konstruksi jalan flyover tersebut.
“Panjang total jalan flyover ini 450 meter, terdiri dari dua lajur dan dua arah,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, pembangunan Flyover Simpang Ramayana menghabiskan anggaran APBD sebesar Rp 60 miliar.
Kepala Dinas PUPRP Provinsi Kepri, Abu Bakar mengatakan, sejak pekerjaannya dimulai pada 21 Maret 2022 lalu, jumlah anggaran APBD yang terserap untuk pembangunan flyover itu sudah sebanyak Rp 12 miliar.
“Itu baru uang muka atau modal yang jumlahnya 20 persen dari nilai proyek,” katanya, pada Juni 2022 lalu.(kar)