TANJUNGPINANG (HAKA) – Mulai Juni 2022 mendatang, Pemerintah Kota Tanjungpinang akan menerapkan presensi absensi (absen kehadiran) berbasis aplikasi, yang diakses melalui handphone android. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, kemarin.
“Jadi, kalau ada pegawai yang tidak hadir atau terlambat dan tidak melakukan presensi, otomatis gaji dan tunjangan terpotong dengan sendirinya,” katanya.
Menurutnya, sistem tersebut akan dilakukan, karena selama ini banyak pegawai yang tidak masuk kantor dan sering berhalangan hadir, tanpa alasan yang jelas.
“Kalau saya yang potong dalam bentuk kebijakan, saya rasa kurang pas. Nah, lebih tepatnya pegawai itu sendiri yang mengukur kinerjanya masing-masing,” imbuhnya.
Ia menambahkan, presensi tersebut merupakan suatu hal yang perlu dilaksanakan, supaya bisa diberlakukan adil dan bisa melaksanakan tanggung jawabnya masing-masing sesuai tugas dan fungsinya.
“Insya allah bulan depan kita mulai. Yang masuk silahkan nikmati hasilnya, yang tidak masuk silahkan dipotong gaji atau tunjangannya,” tukasnya.
Sementara itu, Kabid Pembinaan Pegawai Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Tanjungpinang, Defi Torisia membenarkan apa yang disampaikan oleh Wali Kota Tanjungpinang tersebut.
Saat ini kata dia, pihaknya bersama rekan-rekan di lingkup Pemko Tanjungpinang sedang dalam tahap pemantapan fitur aplikasi, dan penyiapan teknis administratif.
“Seperti perampungan perjanjian kerjasama dengan pihak terkait serta penyesuaian dengan regulasi peraturan yang berlaku,” sebutnya, kepada hariankepri.com melalui pesan singkat.
Untuk uji publik aplikasi, tambahnya juga akan dilakukan pada beberapa OPD terlebih dahulu sembari mengevaluasi aplikasi, sarana prasarana pendukung seperti kemampuan server, dan yang lainnya.
Ia merincikan, presensi absensi itu nantinya menggunakan foto selfie yang bersangkutan secara langsung, dan akan ditentukan tempat lokasi di mana seharusnya pegawai itu berada.
“Radius lokasi sedang dalam pengaturan,” sebutnya.
Kendati demikian ia berharap, semoga dalam waktu satu atau hingga dua bulan ke depan, presensi absensi tersebut bisa segera terealisasi.
“Sementara menunggu aplikasi ini selesai, kami masih menggunakan absensi yang diinput melalui sistem sederhana di google spread sheet,” terangnya.
Bagi OPD-OPD yang finger print nya masih tersedia, silahkan menggunakan finger print. Jika finger print nya rusak, maka mengisi daftar absensi manual.
“Hasil pengisian absensi per masing-masing inilah yang akan diinput oleh pengelola kepegawaian di masing-masing OPD dalam sistem google spread sheet,” tukasnya.(zul)
“Pihak Terkait” itu PEMPROV KEPRI min , mohon koreksinya