TANJUNGPINANG (HAKA) – Satgas Penanganan Covid-19 Kepri meminta Pemprov Kepri, untuk mewaspadai penyebaran virus Covid-19, terutama varian XBB yang saat ini telah menyebar luas di Singapura.
Wakil Ketua Harian Satgas Covid-19 Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana, mengatakan, berdasarkan prediksi Kemenkes RI, Covid-19 varian baru ini puncaknya akan terjadi di bulan Februari 2023.
“Karena itu, saya menghimbau kepada Pemprov Kepri dan stakeholder terkait agar vaksinasi ditingkatkan kembali pada bulan Desember 2022 dan Januari 2023,” katanya, Rabu (2/11/2022).
Mantan Kadiskes Provinsi Kepri ini memaparkan, sejak 29 Oktober 2022, kasus varian XBB di Singapura sudah mencapai 4,631 ribu orang.
Adapun kasus aktif mencapai 50 ribu. Dari 50 ribu kasus aktif tersebut, sekitar 5-10 persen dinyatakan meninggal dunia.
“Untuk varian baru XBB ini di Indonesia sudah ditemukan 4 kasus, namun sejauh ini seluruhnya sudah sembuh,” jelasnya.
Atas kondisi itu, maka, pihaknya meminta kepada Pemprov Kepri untuk kembali memperketat pengawasan protokol kesehatan di tengah masyarakat.
Khususnya di daerah terminal, pelabuhan, bandara, di tempat kerumunan, di pasar swalayan, sarana peribadatan, perkantoran dan tempat umum lainnya.
“Ini harus dilaksanakan agar kasus Covid-19 di Kepri tidak naik kembali,” tegasnya.
Dijelaskannya, varian XBB ini lebih cepat menular, tapi varian ini memiliki tingkat kematian yang rendah. Rata-rata pasien yang meninggal dunia karena terpapar varian ini yakni pasien lansia dan pasien komorbid yang tidak mendapatkan vaksin Covid-19.
“Jadi menurut arahan Menkes RI masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kepri wajib vaksin booster pertama setelah itu mengikuti vaksin booster kedua yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2022 sampai bulan Januari 2023,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Tjejep juga menyampaikan, saat ini situasi Covid-19 di Provinsi Kepri sudah jauh mengalami penurunan.
Saat ini kasus aktif di Kepri sebanyak 55 kasus, yang tersebar di Batam sebanyak 39 kasus aktif, di Tanjungpinang 3 kasus, di Bintan 6 kasus, dan di Karimun 7 kasus.
Tjetjep juga menuturkan, jika hitung sejak Maret 2020 sampai hari ini jumlah kasus positif Covid-19 di Kepri telah menembus angka 66,159 ribu, di mana sebanyak 1,951 ribu orang telah dinyatakan meninggal dunia karena terpapar Covid-19.(kar)