TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri menghapus 12 proyek strategis, yang digagas oleh Gubernur Kepri non aktif Nurdin Basirun pada tahun anggaran 2019.
Plt Gubernur Kepri Isdianto menyebut, dibatalkannya 12 proyek strategis itu, karena menurut perhitungannya tidak terlalu bermanfaat bagi masyarakat.
“Dampaknya tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, kami ganti dengan kegiatan lain sesuai dengan keinginan masyarakat,” ujarnya, Senin (28/10/2019) kemarin.
Namun, lanjutnya tidak seluruh proyek strategis tersebut akan diganti oleh program lain. Ada beberapa juga, proyek strategis gagasan Nurdin Basirun yang pengerjaannya akan dilaksanakan di tahun anggaran 2020 mendatang.
Karena jika dipaksakan untuk dilaksanakan pada tahun ini, ia khawatir proyek itu tidak akan rampung.
“Kalau tidak selesai nanti akan berdampak negatif, takut nanti persoalannya lari ke kita,” sebutnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa Provinsi Kepri, Selasa (29/10/2019), total proyek strategis Pemprov Kepri pada September 2019 sebanyak 76 paket proyek.
Kemudian, pada Oktober jumlah paket proyek strategis tersebut tinggal 64 paket proyek. Artinya, ada 12 paket proyek strategis yang ditunda serta dihapus pengerjaannya di tahun 2019. Ke-12 proyek strategis tersebut tersebar di enam organisasi perangkat daerah (OPD) dengan total pagu anggaran sekitar Rp 24,7 miliar. (kar)
