TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyampaikan, sebagai upaya mengendalikan inflasi di Kepri, di tahun anggaran 2023 ini pemprov akan melakukan perluasan 55 hektar lahan cabai di Provinsi Kepri.
“Cabai masuk dalam komoditas penyebab inflasi. Tahun ini sudah kita mulai perluasan lahan cabai,” katanya, di Kantor Gubernur Kepri, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Senin (13/3/2023) kemarin.
Ansar menjelaskan, gerakan penanaman cabai untuk menekan angka inflasi, sejatinya telah dilakukan oleh Pemprov bersama BI Perwakilan Kepri, di tahun 2022 lalu.
“Waktu itu kita gerakkan penanaman cabai di perkarangan rumah dan Alhamdulillah inflasi kita menurun sampai 4,8 persen,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan (DP2KH) Provinsi Kepri, Rika Azmi, menyampaikan, program perluasan lahan cabai sebanyak 55 hektar akan tersebar di tujuh kabupaten/kota.
“(Sekarang) kabupaten dan kota sedang mengusulkan data calon petani penerima,” katanya, kepada hariankepri.com, Senin (13/3/2023).
Rika melanjutkan, dari hasil perhitungan pihaknya, jika program perluasan lahan ini berlajan lancar, maka, dalam satu hektar lahan diproyeksikan dapat menghasilkan cabai sekitar 8 hingga 14 ton.
“Jadi kalau dengan lahan 55 hektar perkiraan total produksi sekitar 450 ton sampai 750 ton,” jelasnya.
Menurutnya, jika hasil panen para petani dari hasil perluasan lahan tersebut terus konsisten setiap tahunnya. Maka, tidak menutup kemungkinan Provinsi Kepri tidak perlu lagi mengimpor cabai dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari.
“Kita berharap, mudah-mudahan ini akan terus berkelanjutan di kembangkan oleh petani,” pungkasnya.(kar)