Site icon Harian Kepri

Pengeloaan Sampah di Tanjungpinang Masih Tradisional

Wako Tanjungpinang H Lis Darmansyah menanam pohon di Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2017

TANJUNGPINANG (HAKA) – Wali Kota Tanjungpinang H Lis Darmansyah SH, diikuti pimpinan FKPD, OPD, dan kepala BPDASHL serta pelajar menanam pohon di SMP Negeri 6 Tanjungpinang, Kamis (6/4/2017). Penanaman pohon itu terkait dengan Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2017.

Sekaligus menjadi momentum bagi Kota Tanjungpinang dalam mewujudkan upayanya menjadi kota bebas sampah pada 2020. Kegiatan itu ditaja Dinas Lingkungan Hidup berkolaborasi dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL), TNI, LSM, dan pelajar melakukan kegiatan bersih-bersih sampah serta penanaman pohon.

Wako Lis Darmansyah, mengatakan penanganan sampah dengan mengolahnya hendaknya dimulai dari rumah sendiri. Itu efektif mengatasi persoalan sampah yang selalu seiring pertumbuhan penduduk. Menurutnya, peran serta masyarakat merupakan kunci keberhasilan pengelolaan sampah.

Kesadaran akan pentingnya kebersihan, imbuhnya lagi, harus kita tanamkan kepada anak-anak. Ke depan saya minta setiap sekolah-sekolah harus ada duta sampah. Tugas mereka nanti mensosialisasikan bagaimana cara pengelolaan sampah, tidak membuang sampah di sembarang tempat.

“Ananda nanti bisa ingatkan orang tua untuk memilah dan memilih sampah di rumah. Paling tidak ada tempat sampah di rumah,” pesan Lis, kepada para pelajar.

Lis menjelaskan, sistem pengolaan sampah di Tanjungpinang masih menggunakan konsep tradisional. Sistem ini masih terus digunakan karena masyarakat belum mengetahui cara pengelolaan sampah dengan baik. Sehingga terjadi penumpukan di tempat pembuangan akhir (TPA) Ganet.

Rohimah, Kepala BPDASHL Sei Jang Duriangkang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, menjelaskan pada kegiatan penanaman ini pihaknya mengirim 220 batang pohon. Sementara untuk Kepri dikirim 10 ribu batang pohon. Seperti pucuk merah, petai, ketapang, mahoni.

“Kita juga siapkan bibit produktif, seperti buah sirsak, jambu buah dan jambu batu,” jelasnya.

Di kesempatan itu, ia juga minta dukungam dari wako untuk mendukung pembangunan sumut resapan. “Sumur resapan ini bisa memancing timbulnya mata air, di samping penghijauan pohon,” jelasnya. (red/humas pemko)

Exit mobile version