BINTAN (HAKA) – Sejumlah masyarakat pengguna kapal RoRo rute Batam – Tanjunguban, Bintan mengeluhkan pemeriksaan yang dilakukan oleh Bea Cukai di pintu gerbang pelabuhan ASDP Tanjunguban.
Anggota Komisi II DPRD Kepri, Rudi Chua mengatakan, banyak masyarakat yang mengeluh kepadanya, karena Bea Cukai dalam memeriksa barang dilakukan secara manual, yakni dengan cara membuka satu persatu, baik koper, tas, maupun kardus milik para penumpang.
“Sudah tiga orang yang mengeluhkan dan merasa kesal kondisi itu kepada saya. Mereka merasa terganggu privasinya,” katanya, kepada hariankepri.com, Jumat (26/7/2024).
Menurut Politisi Partai Hanura itu, apa yang dilakukan oleh Bea Cukai tersebut mengganggu kenyamanan para penumpang. Seharusnya, pemeriksaan barang bawaan para penumpang itu dilakukan dengan menggunakan mesin x-ray.
“Karena kita kalau ke luar negeri sekalipun tidak pernah sampai koper kita dibuka. Jadi tindakan seperti ini jelas menganggu kenyamanan, sangat tidak tepat, dan sangat menganggu privasi,” tegasnya.
Sejatinya ia mendukung jika pemeriksaan yang dilakukan Bea Cukai itu bertujuan untuk mencegah masuknya barang ilegal. Namun, seharusnya, hal itu harus dilakukan sesuai dengan Standar Operasional (SOP) yang ada.
“Kita mendukung tindakan Bea Cukai untuk mencegah barang selundupan. Tapi jangan sampai masyarakat yang dirugikan,” tuturnya.
Saat dikonfirmasi, Kasi Penindakan dan Penyidikan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tanjungpinang, Ade Novan membenarkan ada Petugas BC melakukan pemeriksaan barang bawaan terhadap mobil pribadi dari Kota Batam ke Pelabuhan RoRo Tanjunguban, Bintan.
“Kita melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan yang kita curigai gerak geriknya saja, terutama mobil pribadi,” ucap Ade saat dihubungi hariankepri.com, Kamis (25/7/2024) malam.
Artinya, tidak semua penumpang yang membawa barang bawaan diperiksa oleh petugas sesuai manajemen resiko, meskipun secara aturan diharuskan untuk dilakukan penggeledahan.
“Bahkan, kata dia, banyak mobil pribadi diarahkan untuk putar arah kembali ke Batam,” tukasnya. (kar/rul)