TANJUNGPINANG (HAKA) – Sejumlah masyarakat Kota Tanjungpinang, mengeluhkan kondisi arena permainan anak di Taman Migas Tun Telani di Pulau Dompak, Tanjungpinang yang banyak mengalami kerusakan.
Salah satunya datang dari Heny. Ia menyayangkan kondisi itu. Padahal, taman itu menjadi salah satu lokasi favorit untuk membawa anak-anak bermain setiap akhir pekan.
“Sayang lihatnya. Padahal, ini tempat kami bawa anak jalan-jalan setiap akhir pekan. Sekarang macam tak terurus,” kata warga Jalan Ir Sutami, Kota Tanjungpinang ini, kepada hariankepri.com, Minggu (4/6/2023).
Warga lainnya, Sofi juga menuturkan hal yang senada. Bahkan, menurut ibu dua anak ini, kondisi arena permainan anak di taman itu justru membahayakan bagi anak-anak.
Dia pun berharap kepada pihak terkait dapat memperbaiki kerusakan arena permainan anak di taman itu. “Bahaya saja kalau dibiarkan,” ucapnya.
Sepanjang pantauan hariankepri.com di lapangan, kerusakan arena permainan di taman itu memang cukup mengkhawatirkan. Seperti, kondisi arena permainan perosotan yang salah satu bagiannya terdapat lubang yang cukup besar.
Kemudian, ada juga arena permainan jembatan di taman itu yang beberapa bagiannya sudah hilang. Lain lagi dengan kondisi permainan jungkitan, yang sudah tidak dapat digunakan sama sekali, karena besi penopangnya yang sudah patah.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pulau Dompak, Fachrul Z Ahmad ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kerusakan arena permainan anak di Taman Migas Tun Telani.
“Memang betul banyak kerusakan di taman itu,” katanya, saat dihubungi, Selasa (6/6/2023).
Namun, kata dia, kerusakan fasilitas di taman itu disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti, rusak karena sering digunakan, dan banyak komponen arena permainan yang hilang karena dicuri.
“Kita akan coba untuk meningkatkan lagi pengamanan di taman itu, dengan memasang CCTv,” jelasnya.
Disinggung soal upaya perbaikan kerusakan fasilitas di taman itu. Fahrul menuturkan, untuk tahun 2023 ini kerusakan fasilitas di taman itu belum dapat dilakukan.
“Anggaran yang ada itu hanya untuk rutinitas saja. Seperti pembersihan rumput. Tapi kalau untuk perbaikan sepertinya belum,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, pembangunan Taman Migas Tun Telani menggunakan dana CSR dari dua perusahaan migas yang beroperasi di Natuna dan Anambas, yakni Medco Energi dan Premier Oil. Dengan anggaran sebesar Rp 2 miliar.
Pembangunan taman itu sendiri dimulai pada Februari 2021 lalu, Kemudian, pada Senin (17/1/2022) taman itu diserahkan ke Pemprov Kepri sekaligus diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.(kar)