TANJUNGPINANG (HAKA) – Menurut penilaian Pemerhati Politik Tanjungpinang, DR Suraji M.Si, bahwa banyak pesan yang dikirim H Syahrul dalam tulisan propaganda yang beredar luas.
“Tidak ada yg aneh atau berlebihan dari surat terbuka, yang dibuat oleh Pak Syahrul dalam deklarasi yang disampaikan pada hari ini, jumat 29 September 2017,” ujarnya kepada hariankepri.com.
Ia mengatakan, statemen Syahrul sesungguhnya adalah statemen yang wajar kendati terkesan lebay.
“Saya katakan lebay karena Pak Syahrul memang harusnya sudah tahu bahwa, posisi wakil adalah posisi yang tidak strategis sebagaimana kepala daerah,” ucapnya.
Kata Suraji, ketidakmampuan wakil dalam mempengaruhi kebijakan wali kota selama ini, ditutup-tutupi dan bahkan ada kesan dimanipulasi, sehingga masyarakat awam merasa hubungan keduanya baik baik saja.
Beberapa kali kesempatan ia selalu menepis bahwa ada ketidakharmonisan dengan wali kota. Baru saat ini ia sampaikan dalam bentuk surat terbuka, setelah yang bersangkutan dipastikan tidak lagi bisa berpasangan dengan Lis Darmansyah.
“Seharusnya Pak Syahrul dari awal jujur saja pada masyarakat Tanjungpinang, bahwa ia tidak diberi ruang yang lebih oleh wali kota selama bersama-sama membangun Tanjungpinang,” paparnya.
Namun terlepas dari itu semua, Suraji mengapresiasi H Syahrul yang telah berani mendeklarasikan diri maju di pilwako yang akan datang.
“Dengan demikian masyarakat Tanjungpinang akan memiliki calon alternatif disamping Pak Lis yang besar peluangnya berdampingan dengan Bu Maya,” tutupnya. (fik)