Site icon Harian Kepri

Penjualan Buah di Tanjungpinang Terpuruk, Turun Hingga 50 Persen

Suasana di pasar buah Jalan Raja Haji Fisabilillah, batu 8, Kota Tanjungpinang-f/dimas-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Dalam beberapa bulan terakhir, penjualan buah di Tanjungpinang mengalami penurunan yang signifikan, mencapai 50 persen dari kondisi sebelumnya.

Seorang pedagang yang berjualan buah di Jalan Raja Haji Fisabilillah, Batu 8, Mulyadi menjelaskan, bahwa kurangnya minat pembeli tersebut diduga akibat kondisi ekonomi masyarakat yang kurang baik saat ini.

“Sebelumnya saya bisa menghasilkan hingga Rp 2 juta perhari, sekarang untuk dapat Rp1 juta saja sulit,” ujarnya kepada hariankepri.com, Kamis (24/10/2024).

Ia menambahkan, banyak buah yang terpaksa dibuang karena tidak terjual. Tentu ini menjadi kerugian bagi para pedagang, apalagi harus menyediakan buah segar sesuai jadwal.

“Kami harus tetap mengisi stok dengan buah baru, meskipun yang lama tidak laku. Buah yang tidak terjual dan membusuk menjadi risiko yang harus ditanggung pedagang,” keluhnya.

Saat ini, harga untuk beberapa jenis buah seperti buah naga masih bertahan di Rp25 ribu per kilogram, pepaya dan semangka masing-masing Rp 12 ribu per kilogram.

Untuk harga buah impor yakni jeruk Mandarin seharga Rp 50 ribu per kilogram, Mangga Thailand Rp 35 ribu per kilogram, apel Fuji antara Rp 5.000 hingga Rp12.000 per buah, dan anggur Rp 80 ribu per kilogram.

Ia menambahkan, harga buah-buahan cenderung diturunkan untuk menarik minat pembeli, namun meski harga sudah diturunkan, penjualan tetap tidak membaik.

“Kami awalnya pikir harga yang tinggi jadi penyebab, tapi sekarang harga turun pun tetap saja sepi pembeli,” tutupnya. (dim)

Exit mobile version