TANJUNGPINANG (HAKA) – Penyakit kardiovaskular, atau lebih dikenal dengan serangan jantung dan angin duduk, adalah masalah kesehatan jangan dianggap remeh, dan perlu penanganan serius.
Pakar Jantung Hospital Pakar KPJ Pasir Gudang Dr Shahidi Jamaludin mengatakan, penyakit kardiovaskular masih menjadi ancaman.
“Penyakit ini berperan utama sebagai penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia,” katanya, Senin (18/9/2023).
Dia mengutarakan, berdasarkan hasil penelitian berjudul Heart failure across Asia: Same healthcare burden but differences in organization of care yang dipublikasikan pada International Journal of Cardiology, jumlah penderita gagal jantung di Indonesia sebesar 5 persen, dari total jumlah penduduk.
Selain itu sambungnya, dalam data yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2021, kematian akibat penyakit jantung mencapai angka 17,8 juta kematian.
“Atau satu dari tiga kematian di dunia setiap tahun disebabkan oleh penyakit jantung,” jelasnya.
Bahkan, lanjutnya, WHO memprediksi menjelang 2030, sedikitanya 23.6 juta penduduk di seluruh dunia meninggal dunia disebabkan penyakit kardiovaskular.
Menurut data, angka kematian karena gagal jantung di Indonesia juga tergolong tinggi. Yakni, sebanyak 17,2 persen pasien gagal jantung di Indonesia meninggal saat perawatan rumah sakit, 11,3 persen meninggal dalam 1 tahun perawatan, dan 17 persen mengalami rawat inap berulang akibat perburukan gejala dan tanda gagal jantung.
Dia menjelaskan, faktor risiko kardiovaskular sering disebut dengan penyakit tiga serangkai, seperti kencing manis, darah tinggi dan kandungan kolesterol tinggi dalam darah atau lemak jahat dalam darah.
“Jika faktor ini tidak diperiksa dan mendapat perawatan sejak dini, maka akan terjadi komplikasi kepada organ tubuh,” paparnya.
Dijelaskannya, penyakit jantung diawali dengan pembentukan plak kolesterol di dinding darah (aterosklerosis), kemudian arteri koronari tersumbat sehingga terjadi serangan jantung, angin ahmar (angin duduk, red), pembengkakan jantung.
“Dan akhirnya menyebabkan kegagalan jantung peringkat akhir (penyakit lemah jantung, red) serta kematian,’’ jelasnya.
Aterosklerosis, ujarnya, adalah kondisi di mana terdapat plak yang menyumbat arteri. Plak tersebut dapat berasal dari lemak, kalsium, kolesterol, maupun zat-zat lain yang ada dalam darah.
“Proses aterosklerosis berlaku secara perlahan bergantung kepada faktor risiko dimiliki setiap. Dan bagaimana kita menjaga faktor risiko tersebut,” tuturnya.
Shahidi melanjutkan, faktor risiko lain kardiovaskular seperti merokok, kegemukan (obesitas), stres, faktor keturunan, pola makan yang tidak sehat, kurang olahraga menjadi pemicu buruknya penyakit kardiovaskular.
“Banyak kajian dan penelitian yang membuktikan, untuk mengurangi faktor risiko penyakit kardiovaskular dengan mengubah gaya hidup sehat, dengan mengkonsumsi omega-3. Olahraga yang teratur minimal 30 menit dalam seminggu,’’ paparnya.
Shahidi menyarankan, bagi mereka yang sudah mempunyai penyakit kronis tiga serangkai tadi, hendaklah rutin berkonsultasi dengan dokter dan mengonsumsi obat yang direkomendasikan.
“Jangan mudah percaya dengan tawaran produk kesehatan serta tips dari media sosial yang tidak jelas sumbernya. Karena, setiap individu mempunyai tahap Kesehatan yang berbeda,” pungkasnya.
Untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai kesehatan jantung dari dokter specialist jantung dengan mengunjungi Grup Rumah Sakit KPJ Healthcare baik di Kuala Lumpur, Johor Bahru, Kuching, Penang dengan menghubungi perwakilan Grup RS KPJ Healthcare di website www.erameta.id,
nomor handphone 08127750800 atau email erametaid@gmail.com.
Atau dapat datang langsung ke office marketing dan infomrasi di Gedung Graha Pena Lantai 8, Suite 806 H Batam Centre, Kota Batam. (kar)