Site icon Harian Kepri

Penyandang Tunanetra Butuh Guru Alquran Braille, Wabup Ngesti Langsung Bereaksi

Komunitas Rumah Peduli Disabilitas Natuna, Ari Putra-f/istimewa

NATUNA (HAKA) – Keterbatasan fisik tidak menyurutkan para penyandang tunanetra, yang tergabung di dalam Komunitas Rumah Peduli Disabilitas (KRPD) untuk belajar membaca Alquran.

Sayangnya, keinginan tersebut hingga saat ini belum bisa terwujud. Sebab, belum adanya guru khusus untuk mengajar Alquran Braile.

Sebelumnya mereka telah mendapatkan bantuan Alquran Braile khusus tunanetra. Bantuan tersebut pada tahun 2020 silam, dari salah satu yayasan di Surabaya

Ketua KPRD Natuna, Ary mengungkapkan, keinginannya sangat tinggi untuk dapat membaca Alquran Braile tersebut, meski dengan keterbatasan yang dia miliki.

Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti-f/istimewa

“Alhamdulillah kami sudah menerima bantuan Alquran Braille dari salah satu yayasan di Surabaya,” ujarnya kepada media beberapa waktu lalu.

Ary menjelaskan, saat ini kendala yang mereka hadapi adalah, tidak adanya guru atau tenaga pengajar khusus Alquran Braille. Pihaknyapun sudah berupaya tapi belum menemukan solusi.

“Kami sudah menemui dinas terkait dan Kemenag, tapi kita belum dapat informasi lebih lanjut,” ungkapnya.

Ary berharap, pemerintah bisa membantu mencarikan solusi, supaya mereka bisa belajar membaca Alquran, dengan bantuan tenaga pengajar.

Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti saat memberikan bantuan keagamaan-f/istimewa

Keluhan tersebut ditanggapi serius oleh Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprati. Menurutnya, sudah merupakan hak setiap masyarakat untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang layak, termasuk para penyandang disabilitas tunanetra di Kabupaten Natuna.

“Saya apresiasi upaya sebagian orang atau kelompok untuk memberdayakan para tunanetra, termasuk mencari bantuan Alquran Braile yang saat ini sudah mereka terima,” ujar Ngesti.

Sebagai Ketua LPTQ Kabupaten Natuna Ngesti berjanji, akan segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Termasuk Kementerian Agama, supaya segera diusahakan mengirimkan guru ngaji khusus Alquran Braile.

“Segera saya akan kontak Kepala Kemenag Natuna, kita minta difasilitasi untuk mendapatkan guru ngajinya,” terangnya.

Ngesti berharap ke depan keinginan para penyandang tunanetra tersebut dapat segera terealisasi sehingga syiar Quran dapat terus terjaga di Bumi Laut Sakti Rantau Bertuah ini. (dan)

Exit mobile version