TANJUNGPINANG (HAKA) – Wali Kota Tanjungpinang, Rahma mengungkapkan alasan, kenapa hingga saat ini Pemko Tanjungpinang, belum juga mengisi kekosongan beberapa Kepala Dinas (Kadis).
“Saya sudah menyurati Gubernur Kepri, sejak dua pekan lalu tentang permohonan Panitia Seleksi (Pansel), tapi sampai sekarang tidak ada balasan,” ungkap Rahma kepada hariankepri.com, Jumat (26/3/2021).
Ia menjelaskan, bahwa untuk mengisi kekosongan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), harus melalui seleksi lelang jabatan, atau Open Bidding (OB).
“Nah, sebelum bidding, harus dilakukan dulu jobfit. Karena ada beberapa eselon II juga belum di-jobfit. Untuk melakukan itu, perlu adanya pansel,” ujarnya.
Pansel itu sendiri kata Rahma, terdiri dari lima orang dari empat unsur. Satu orang dari Kantor Regional (Kanreg) KASN di Pekanbaru. Lalu dua orang dari akademisi, satu dari tokoh masyarakat dan satu dari Pemprov Kepri.
“Yang empat orang sudah membalas surat kami, dan bersedia jadi pansel. Yang kendala malah dari pemprov. Surat kami tak ditanggapi,” imbuhnya.
Rahma mengatakan, dalam pengisian jabatan ini sudah ada aturannya. Tidak bisa, lagi langsung melantik. Aturannya itu sendiri berkaitan antara pemda kabupaten kota, pemprov, KASN dan pusat.
“Jadi keliru kalau masih kosongnya beberapa kadis, lalu itu disalahkan ke pemko,” tegasnya.
Pada prinsipnya kata Rahma, dirinya ingin mempercepat pengisian kepala-kepala OPD tersebut, tapi terkendala pembentukan pansel yang dari pemprov.
“Kalau dari pihak gubernur sudah setuju masuk pansel, kita langsung gerak cepat jobfit dan open bidding,” tukasnya. (zul)
