TANJUNGPINANG (HAKA) – Dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) tahun 2017 yang dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, Rabu (26/4) di Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkiritik keras penyusunan anggaran oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Kota (Pemko) di Indonesia saat ini, yang dinilainya “ngawur” alias tidak jelas fokusnya ke mana.
Disebut “ngawur” karena dalam perencanaan pembangunan di berbagai daerah otonom di Tanah Air itu skala prioritasnya bukan dua atau tiga, tapi hingga banyak sekali. Secara kasat mata, penyusunan anggaran itu bisa dilihat saat kepala daerah menyampaikan rencana kerja kegiatan pembangunan di APBD masing-masing.
Jokowi juga, mengingatkan perlunya integritas antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota harus betul-betul terkonsolidasi dengan baik. Ia mencontohkan ada pelabuhan tapi tidak ada jalan, bagaimana bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Di kabupaten dan kota di Provinsi Kepri, masyarakat bisa melihat sendiri apa yang disampaikan Presiden Jokowi tersebut. Masyarakat bisa melihat pelabuhan apa saja yang sudah dibangun dengan dana miliaran rupiah tapi sama sekali tidak bisa digunakan.
“APBN maupun APBD kita kecil, tidak ada jalan lain, selain menggaet investor menanamkan investasi di Indonesia. Namun karena ketidak nyamanan dan birokrasi berbelit-belit sehingga mereka berpindah investasi ke negara lain,” ujar Jokowi.
Ditambahkan Jokowi, “Zaman sekarang ini bukan yang besar kalahkan yang kecil, bukan yang kuat kalahkan yang lemah. Akan tetapi yang cepat mengalahkan yang lambat. Untuk itu kita perlu cepat mempersiapkan diri dalam segala hal,” tambah Jokowi.
Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) tahun 2017 disejalankan dengan penyerahan Piala APN oleh Menteri PPN/Bappenas Bambang Brojo Negoro kepada Walikota Tanjungpinang H Lis Darmansyah di Hotel Bidakara, Jakarta. Walikota Tanjungpinang H Lis Darmansyah ikut menerima piala ini, sebagai kota terbaik ketiga nasional dengan perencanaan pembangunan terbaik. (red)