Site icon Harian Kepri

Perekonomian Kepri Belum Pulih, BPS: Segera Jalankan APBD

Kepala BPS Kepri Panusunan Siregar

TANJUNGPINANG (HAKA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memprediksi di Triwulan (Tw) ke III tahun 2017 ini, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri belum sepenuhnya pulih bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

“Walaupun masih dalam proses perhitungan. Tapi kita kalau melihat gejala yang ada sekarang ini di triwulan III ekonomi Kepri belum sepenuhnya pulih,” ujar Kepala BPS Kepri, Panusunan Siregar, Senin (23/10/2017).

Dengan gejala yang ada tersebut, Pemprov Kepri kata dia, perlu kerja keras untuk memulihkan perekonomian Kepri di triwulan ke III tahun ini.

Salah satu caranya dengan menggesa pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Sebab, APBD merupakan salah satu faktor pendukung untuk menggairahkan kembali perekonomian Kepri yang kini sedang terpuruk.

“Kita sarankan APBD segera dibahas dan disahkan. Kemudian serapan anggaran dalam APBD juga harus banyak. Karena melambatnya ekonomi di triwulan I karena rendahnya konsumsi pemerintah yang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.

Selain itu, Pemprov Kepri juga perlu memperbanyak investasi di Provinsi Kepri. Diharapkan, investasi tidak hanya terpusat di Kota Batam saja, namun harus merata diseluruh wilayah Kepri. Perlu juga sinergi antarkabupaten/kota dan Pemprov Kepri dalam mendorong masuknya investasi di Kepri.

“Jika ini dapat dijaga. Besar kemungkinan di triwulan III dan IV ekonomi akan pulih, dan di akhir tahun pertumbuhan ekonomi kita bisa diangka 4 persen,” sebutnya.

Ke depan, apabila kondisi perekonomian Kepri sudah kembali normal atau berada di atas atau setara dengan pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemprov Kepri diharapkan jangan terlalu terlena dengan kondisi tersebut. Sebab, terpuruknya perekonomian Kepri saat ini karena Pemprov Kepri dinilai terlambat mengantisipasi melambatnya pertumbuhan ekonomi Kepri yang sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2012 silam.

Yang mana kata dia, berdasarkan perhitungan BPS Kepri pada tahun 2012 lalu pertumbuhan ekonomi Kepri sejatinya sudah mengalami perlambatan.

Namun, angkanya masih berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Kondisi tersebut terus berlanjut hingga tahun 2016, yang mana pada saat itu pertumbuhan ekonomi Kepri berada diangka 5,03 persen masih di atas pertumbuhan ekonomi nasional yakni 5,02 persen.

Tapi, kata dia waktu itu Pemprov Kepri tidak segera menyikapi hal tersebut. Sehingga di tahun 2017 ketika perekonomian global semakin memburuk, berimbas kepada jatuhnya pertumbuhan ekonomi Kepri saat ini.

“Kalau menurut saya karena dulu (pertumbuhan ekonomi) masih tinggi jadi terbuai. Kita harapkan dengan kondisi saat ini ke depan Pemprov dapat segera mengambil langkah ketika tanda-tanda perekonomian itu mulai memburuk,” tuturnya

Seperti diketahui, dari tiga pemerintahan di Pulau Bintan, yakni Pemkab Bintan, Pemko Tanjungpinang dan Pemprov Kepri belum ada satupun dari 3 pemerintahan ini yang menjalankan APBD Perubahan 2017.

Bahkan untuk Pemko Tanjungpinang sendiri, APBD P 2017 masih dalam tahap pembahasan. (kar/fik)

Exit mobile version