Site icon Harian Kepri

Pertamina Berencana Impor Minyak 155 Juta Barel Tahun Ini

SPBU milik Pertamina

Jakarta – Indonesia masih mengimpor minyak mentah (crude oil) hingga saat ini. Karena produksi minyak masih lebih kecil dibandingkan kapasitas kilang Indonesia, yang saat ini tercatat sebesar 1,16 juta barel per hari (bph).

Senior Vice President (SVP) Integrated Supply Chain (ISC) PT Pertamina (Persero), Daniel Purba, mengatakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017, Pertamina berencana mengimpor minyak 155,39 juta barel. Sementara minyak mentah yang diolah dari dalam negeri tahun ini ditargetkan sebesar 181,35 juta barel.

“Domestic crude sebanyak 181 juta barel, sementara impornya 151 juta barel. Semuanya masuk kilang Pertamina dan kita proses. Kalau ada crude yang tidak bisa masuk kilang terpaksa dijual,” ujar Daniel di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (7/4/2017).

Jika dikelompokan asal minyak mentah, tahun ini impor paling besar berasal dari Asian crude sebanyak 60 juta barel, disusul Arabian crude 39 barel, Asian Mediteranian crude 32 juta barel, dan African crude 19 juta barel.

Minyak mentah dari domestik dan luar negeri tersebut diolah diolah menjadi bensin Premium sebanyak 51,78 juta barel, Pertamax 35,95 juta barel, Pertalite 2,53 juta barel, Solar 141,18 juta barel, Avtur 22,13 juta barel, dan elpiji 1,13 juta metric ton.

Sementara untuk 2016, total minyak mentah yang diimpor Pertamina mencapai 134 juta barel, lebih sedikit dibandingkan dengan impor minyak mentah di 2015 sebesar 143 juta barel.

“Tahun ini realisasi impor akan meningkat sedikit dari realisasi tahun 2016 di mana impornya 134 juta barel,” ujarnya. (detik.com)

Exit mobile version