Site icon Harian Kepri

Pertamina Regional Sumbagut Buka Suara: Tidak Ada Pembatasan Pertalite

Suasana pengisian bahan bakar di SPBU Jalan Ir Sutami, Kota Tanjungpinang, Senin (2/9/2024)-f/dimas-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, akhirnya buka suara terkait kerusakan pompa BBM jenis Pertalite, yang terjadi hampir di seluruh SPBU Kota Tanjungpinang, sejak Kamis (8/9/2024) kemarin.

Area Manager Comm, Rel, & CSR, Susanto August Satria, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan, kendala yang terjadi disebabkan kerusakan mesin pompa di SPBU, dan bukan karena adanya pembatasan BBM jenis Pertalite di Kota Tanjungpinang.

“Masyarakat tidak perlu khawatir dan dihimbau untuk tidak panic buying karena stock dipastikan aman,” katanya, melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi hariankepri.com, Minggu (8/9/2024).

Sementara terkait kerusakan mesin pompa di seluruh SPBU Tanjungpinang, Susanto menyebut, sampai Minggu (8/9/2024) permasalahan itu sudah sepenuhnya bisa diatasi.

“Saat ini, dari 7 SPBU yang melayani Pertalite di Tanjungpinang, semuanya sudah kembali beroperasi dan melayani masyarakat secara normal,” jelasnya.

Dalam keterangannya itu, Susanto tak merincikan secara jelas, penyebab kerusakan pompa BBM jenis Pertalite yang terjadi secara serempak di seluruh SPBU Kota Tanjungpinang.

Dia hanya, menyebut, pihaknya akan terus berupaya untuk melakukan langkah perbaikan, dalam menjamin ketepatan kualitas dan kuantitas produk Pertalite.

“Kami akan terus melakukan berbagai upaya perbaikan guna memastikan pelayanan berjalan dengan lancar dan kebutuhan masyarakat akan Pertalite terpenuhi,” pungkasnya.

Terpisah, Anggota DPRD Provinsi Kepri, Rudi Chua secara tegas meminta kepada PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, agar menjelaskan secara gamblang penyebab terjadinya kerusakan mesin pompa BBM jenis Pertalite.

“Karena sewaktu kerusakan itu terjadi dan saya berkeliling di semua SPBU, kerusakan mesin itu terjadi secara serempak. Jadi kita melihat ini cukup aneh,” sebutnya.

Kejadian itu, banyak menimbulkan tanda tanya di tengah masyarakat. Selain itu, dampak dari kondisi tersebut kini membuat masyarakat khawatir, jika kejadian serupa sewaktu-waktu terulang kembali.

“Jadi Pertamina harus menjelaskan penyebabnya. Kalau itu terjadi karena pengaruh kualitas minyaknya, Pertamina harus lebih ketat melakukan pengawasan. Tapi jika itu karena pengaruh sistem (komputerisasi) kita minta hal itu jangan sampai terjadi lagi,” tuturnya.

Sebelumnya, antrean BBM bersubsidi jenis Pertalite tampak mengular diseluruh SPBU yang ada di Kota Tanjungpinang. Kondisi itu disebabkan, karena kerusakan pompa BBM jenis Pertalite yang terjadi seluruh SPBU di Kota Tanjungpinang sejak Kamis (5/9/2024).(kar)

Exit mobile version