Site icon Harian Kepri

Pertumbuhan Ekonomi Bintan Turun 4,2 Persen, Ansar Minta Pemda Relaksasi Fiskal

Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat membuka Musrenbang Kabupaten Bintan 2021-f/istimewa

BINTAN (HAKA) – Sektor pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bintan saat ini, mengalami penurunan atau minus ke angka 4,28 persen. Hal itu diutarakan Bupati Bintan Apri Sujadi.

Untuk itu, Apri menaruh harapan besar kepada Gubernur Kepri Ansar Ahmad, agar mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bintan ke depan.

“Diharapkan terdongkrak ke arah positif, dengan dorongan serta dukungan yang kuat dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri),” ucap Apri di hadapan Ansar, saat buka acara Musrenbang, di Kantor Bupati Bintan, Rabu (7/4/2021) malam.

Pertumbuhan ekonomi Bintan saat ini masih minus. Disebabkan, pandemi Covid-19 yang mengakibatkan berbagai sektor ekonomi juga ikut menurun, di antaranya dunia pariwisata.

Apri menerangkan, meski pertumbuhan ekonomi Bintan masih minus. Namun, ia memiliki keyakinan, Bintan bakal menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi di wilayah Kepri.

Pasalnya, investasi di Bintan untuk tahun 2020, tercatat 1,32 miliar Dolar Amerika. Artinya, jumlah investasi yang masuk itu, bisa menjadi faktor penting untuk memacu pergerakan ekonomi di daerah ini.

“Karena itu, sinergitas dan dukungan Pak Gubernur sangat diperlukan, agar Bintan tetap survive pada pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat,” tutupnya.

Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad meminta kepada Pemda Bintan, untuk mengedepankan program relaksasi bidang fiskal terhadap semua investasi yang masuk di daerah ini.

“Artinya, tidak hanya relaksasi di bidang fiskal, tetapi juga dari segi kebijakan dan regulasi pemerintah daerah,” terangnya.

Sehingga, investor yang masuk bisa menjadi penggerak utama dalam suatu perekonomian, yang mengubah input menjadi output berupa barang dan jasa.

“Saya minta, setiap investasi yang masuk perlu dijaga dan dirawat. Jangan sampai investor merasa tidak nyaman, karena adanya regulasi-regulasi dan kebijakan tertentu, yang berujung peningkatan biaya produksi,” pungkasnya. (rul)

Exit mobile version