Site icon Harian Kepri

Pertunjukan Band Cokelat Timbulkan Peluang Ekonomi Dan Pariwisata

Teguh Susanto

TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Saluran Komunikasi Publik Kota Tanjungpinang, Teguh Susanto, mengatakan penyelenggaraan malam hiburan sempena Ulang Tahun ke-16 Kota Tanjungpinang yang akan menampilkan grup musik Cokelat adalah salah satu upaya pemerintah kota untuk menghidupkan dunia kepariwisataan, dan ekonomi lokal masyarakat Tanjungpinang.

Penampilan grup musik Cokelat dari Jakarta itu dinilai mampu memberi hiburan kepada masyarakat, menyedot kedatangan warga dari sekitar Tanjungpinang, dan sekaligus memberi peluang kepada pelaku usaha jasa pariwisata serta pelaku usaha ekonomi mikro.

“Kita dulu juga pernah mendatangkan grup musik Kotak ke Tanjungpinang. Alhamdulillah, banyak warga dari luar Tanjungpinang yang datang untuk menyaksikannya hingga lapangan Pamedan A Yani tidak sanggup menampung jumlah warga yang ingin menontonnya,” jelas Teguh.

Menurut Teguh,  mendatangkan artis jangan hanya dilihat dari sudut anggaran pembiayaannya saja,  namun juga harus dilihat dari efek positif dari kegiatan tersebut.

“Hendaknya kita tidak hanya melihat dari sudut pembiayaan untuk mendatangkan suatu grup musik, atau apapun sejenis. Tapi kita juga harus melihat peluang ekonomi yang tercipta melalui penyelenggaraan kegiatan tersebut,” sebutnya.

Beberapa waktu lalu pemerintah Provinsi Kepulauan Riau juga mendatangkan artis dari Jakarta, Rosa sempena peringatan HUT ke-15 Provinsi Kepri di Gedung Daerah. Penampilan Rosa mampu menyedot animo masyarakat, dan tentu saja hal itu juga dimanfaatkan para pedagang kecil untuk berjualan di sekitar lokasi. Hal ini merupakan efek domino dari sebuah penyelenggaraan pertunjukan musik, yang umum terjadi di daerah manapun.

Kota Tanjungpinang sendiri saat ini menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Festival Bahari Kepri 2017, dan sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling cepat mendatangkan pendapatan asli daerah. Menteri Pariwisata Arief Yahya pada acara Diskusi Publik Reformulasi Strategi Pengembangan Wilayah Batam dan Sekitarnya sebagai Wilayah Berdaya Saing Tinggi Secara Ekonomi, di Batam tanggal 12 Agustus 2016 lalu mengatakan, kepariwisataan masih menjadi sumber penghasilan negara yang paling sedikit mengeluarkan modal pembiayaan. Sektor pariwisata juga merupakan penggerak atau stimulan masuknya investasi ke dalam negeri. Banyak peluang investasi dan ekonomi yang tercipta melalui sebuah pertunjukan kepariwisataan.

“Biasanya ulang tahun Kota Tanjungpinang hanya diperingati dengan apel pagi, dan dilanjutkan dengan sidang paripurna istimewa di DPRD Kota, hingga tidak banyak masyarakat yang secara luas mengetahuinya. Tahun ini, pemerintah ingin memberikan sebuah apresiasi kepada masyarakat melalui pertunjukan grup musik Cokelat. Tujuannya agar masyarakat juga terhibur, merasakan bahwa kota tempat tinggalnya telah 16 tahun menjadi kota otonom, mampu mengambil manfaat ekonomi, dan yang jelas bisa melihat grup musik Cokelat secara langsung,” ujarnya.

Selain itu lanjutnya,  dalam penyelenggaran kegiatan pemerintahan tetap pembiayaannya dari APBD.

“Kalau pemerintah yang menyelenggarakan suatu kegiatan, di daerah manapun di tanah air ini sumber biayanya jelas dari APBD. Dan hal itu tidak dilarang sepanjang memberi manfaat kepada masyarakat,” ungkap Teguh.

(red/Teguh Susanto, Kabid Pengelolaan Informasi Dan Saluran Komunikasi Publik Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota Tanjungpinang)

Exit mobile version