Site icon Harian Kepri

Peternak Belum Mau Ikut Asuransi, Umar: Kalau Anak Sapi yang Mati?

Peternakan sapi

TANJUNGPINANG (HAKA) – Beberapa peternak sapi yang ikut sosialisasi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) yang diselenggrakan oleh Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Tanjungpinang dan Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), belum bisa memastikan ikut program asuransi ini.

Demikian disampaikan Umar, salah satu peternak sapi yang berasal dari Km 9, Lembah Asri, Tanjungpinang.

Yang mereka persoalkan, asuransi ini hanya meng-cover induk sapinya (betina) saja. Sedangkan apabila induk sapi itu melahirkan, lalu anak sapi itu mati bagaimana asuransinya?.

“Yang banyak kejadian itu, saat induknya melahirkan seringkali anaknya mati,” imbuhnya.

Apabila induk dan anak yang dilahirkan itu termasuk asuransi, ia dengan senang hati untuk membayar dan mengikuti asuransi itu.

“Tapi, kalau macam gini sistemnya saya pikir pikir dululah untuk mengikutnya, karena sapi ternakan saya lumayan banyak,” ucapnya.

Ia menyebutkan bahwa sapi yang diternaknya itu sebanyak 30 sapi, diantaranya 23 sapi betina dan 7 sapi jantan.

Oleh karena itu, dirinya mengharapkan kepada pemerintah atau yang membuat program tersebut agar bisa memperhatikan lagi, sebab belum tentu semua peternak ingin mengikuti asuransi ini.

Sementara itu, Kepala Kantor Penjualan Jasindo Tanjungpinang, Chandra menyampaikan, terkait persoalan itu, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan arahan dari Kementerian Pertanian.

“Kami belum mendapatkan petunjuk teknis atau pedoman kusus untuk anak sapi yang dilahirkan apabila mati. Karena asuransi yang diutamakan itu hanya untuk indukan sapi betina saja,” terangnya.

Akan tetapi, pihaknya akan tetap berusaha bagaimana anak sapi yang baru lahiran apabila mati itu mendapatkan asuransi.

“Mungkin kami (Jasindo) dan Dinas yang terkait di Provinsi Kepri juga akan segera mengusulkan ke Kementerian Pertanian terkait persoalaan ini,” tutupnya. (zul)

Exit mobile version