TANJUNGPINANG (HAKA) – Lima bulan jelang pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur Pilgub Kepri 2020, tensi politik Provinsi Kepri tak sehangat seperti di akhir 2019 lalu.
Beberapa nama seperti Ismeth Abdullah, Ansar Ahmad, HM Rudi, HM Soerya Respationo, Isdianto, Syahrul, Huzrin Hood dan Apri Sujadi yang di akhir 2019 lalu cukup santer dibicarakan masyarakat, justru terlihat adem ayem.
Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh parpol yang membuka pendaftaran cagub dan cawagub pada 2019 kemarin.
Dari sejumlah nama tersebut, juga irit bicara ketika menanggapi pertanyaan seputar Pilgub Kepri 2020. Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Kepri, Syahrul misalnya, yang belum mau bicara banyak soal persiapan dirinya dan Partai Gerindra untuk Pilgub Kepri 2020.
“Soal itu belum dapat komentar dulu. Karena harus dirapatkan di internal, dan kami belum (menentukan jadwal) rapat,” katanya saat ditemui di Bandara Raja Haji Fisabillah, Jumat (3/1/2020) pekan lalu.
Sikap yang hampir sama juga ditunjukkan oleh Isdianto. Dalam setiap kesempatan, Ketua Dewan Pertimbangan DPD PDIP Provinsi Kepri itu hanya tersenyum ketika disinggung soal Pilgub Kepri.
Lain pula sikap yang ditunjukkan oleh Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Kepri, Apri Sujadi yang terlihat ragu-ragu dalam menghadapi Pikada Serentak 2020.
“Sebenarnya siap di mana saja, kalau maju sebagai gubernur juga siap. Tapi saya tetap menunggu alur serta proses yang ada, bukan tidak mungkin juga saya akan ikut bertarung (lagi) di Pilbup Bintan,” ujarnya, Selasa (7/1/2020) kemarin.
Dari beberapa nama itu, hanya Ketua DPD PDIP Provinsi Kepri, Soerya Respationo yang terlihat cukup percaya diri akan maju sebagai Cagub Kepri 2020 mendatang.
Namun, sayangnya mantan Wagub Kepri ini belum mengumumkan jadwal pendeklarasian dirinya sebagai Cagub Kepri 2020.
“Iya Kepri 1,” katanya singkat kepada hariankepri.com, ketika ditanya kepastiannya maju sebagai Cagub Kepri di Gedung DPRD Provinsi Kepri, Senin (6/1/2020) awal pekan kemarin.
Ketua Pusat Studi Kebijakan Publik dan Kemasyarakatan UMRAH, DR Adji Suradji menyebut, dinginnya tensi politik di Provinsi Kepri jelang Pilgub Kepri 2020, dikarenakan mereka belum benar-benar serius, untuk mencalonkan diri di Pilgub Kepri 2020.
“Dari nama-nama yang ada, hingga saat ini semuanya masih sebatas wacana (untuk maju). Belum ada satupun yang mendeklarasikan diri untuk maju,” ujarnya, Rabu (8/1/2020).
Menurut Doktor Ilmu Politik ini, sewajarnya di lima bulan jelang pembukaan pendaftaran pada Juni mendatang, baik parpol maupun bakal calon yang akan maju sudah mendeklarasikan diri secara resmi.
Dosen Ilmu Politik Fisip UMRAH ini menyebut, hal tersebut bertujuan agar masyarakat sebagai pemilih memiliki waktu yang cukup untuk menelusuri rekam jejak masing-masing calon.
Namun, apabila parpol dan bakal calon terus mengulur waktu untuk mendeklarasikan diri, dikhawatirkan masyarakat tidak memiliki yang cukup untuk menelusuri rekam jejak masing-masing calon.
Jika hal ini terjadi ujarnya, tentunya akan berdampak pada kualitas calon yang terpilih.
“Karena itu, kepada para calon segera beranilah mendeklarasikan diri, berikut partai-partai yang akan mendukung dan mengusungnya. Hal ini perlu dan penting untuk masyarakat sebagai pemilih,” pungkasnya.(fik/kar/ndi)