Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Komisi I DPRD Natuna, Wan Arismunandar.
Dia mengatakan, untuk sarana dan prasarana dasar sudah cukup, namun dia menyampaikan apabila nanti Asrama Haji ini sudah ditetapkan sebagai lokai observasi maupun karantina, harus dilengkapi dengan jaringan telekomunikasi yang bagus supaya yang tinggal tidak jenuh.
“Nanti Pak Kabag coba koordinasi masalah jaringan internet supaya dapat lancar dan dimanfaatkan baik oleh pasien maupun petugas kesehatan,” terangnya.
Wan Aris juga mengapresiasi, inisiatif Bupati Natuna ini, sebagai upaya penanganan apabila memang suatu saat nanti kondisi semakin memburuk.
“Ya kalau saya pribadi sih tidak mengharapkan nanti ada yang masuk ke sini, artinya saya berharap masyarakat Natuna sehat-sehat saja, jangan sampai ada yang terpaksa tinggal di sini,” terangnya.
Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Natuna, Hendry FN mengusulkan supaya setiap kamar dilengkapi dengan televisi, selain dapat memberikan kenyamanan juga sebagai media dalam mendapatkan informasi.
“Lebih bagus kalau memungkinkan setiap kamar dilengkapi tivi, supaya tidak jenuh mereka, tapi kalau tidak juga internet lah diperhatikan,” ujarnya.
Kabag Kesra, Ahmad menyampaikan secara keseluruhan Asrama Haji siap untuk dijadikan tempat karantina, maupun observasi tinggal beberapa bagian saja yang harus dilengkapi.
“Asrama Haji Natuna memiliki 20 kamar, dengan total 80 tempat tidur,” terangnya. (dan)