TANJUNGPINANG (HAKA) – Polresta Tanjungpinang akan menyelidiki penyebab antrean panjang, pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis bio solar yang sering terjadi di Kota Tanjungpinang.
Kapolresta Tanjungpinang, Kombes Pol Budi Santosa menyampaikan, pihaknya akan mencari tahu terkait mekanisme pengaturan, dan ketersediaan BBM Solar subsidi di Kota Tanjungpinang.
“Jika ditemukan adanya oknum melakukan penimbunan akan segera kita tindak,” ujarnya kepada hariankepri.com kemarin.
Lebih lanjut, ia mengatakan, bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan instansi terkait, demi mengungkap hal tersebut.
“Kita cari tahu dulu sumber masalahnya, kemudian kita tindak lanjuti termasuk mencari solusi agar antrean ini tidak macet lagi,” ungkapnya.
Diberita sebelumnya, PT Pertamina memastikan stok solar subsidi di wilayah Kota Tanjungpinang sampai akhir tahun 2024 ini mencukupi.
Sales Branch Manager Pertamina Tanjungpinang, Bintan, Anambas dan Natuna Ryan Primananda, kepada hariankepri.com, kemarin.
“Kita pastikan stok solar di Tanjungpinang sampai saat ini masih mencukupi. Hal ini untuk menjawab antrean panjang kendaraan belakangan terjadi di sejumlah SPBU,” katanya.
Dia menjelaskan, antrean di SPBU yang terjadi belakangan ini lebih disebabkan, karena kebijakan penerapan fueld card atau kartu BBM.
Sejauh ini, penerapan fuel card itu sudah berlaku di Kabupaten Bintan. Sehingga, kendaraan yang belum memiliki fuel card mengantre solar di SPBU yang ada di Kota Tanjungpinang.
“Jadi antren panjang di SPBU tidak berkaitan dengan ketersediaan stok solar,” jelasnya. (dim/kar)