Site icon Harian Kepri

Polisi Masih Selidiki ABK yang Tewas di Kawasan Pelabuhan PT BAI

Jasad JP yang merupakan anak buah kapal (ABK) tug boat sedang dibawa dari perairan kawasan pelabuhan PT BAI, Bintan-f/istimewa-polair polres bintan

BINTAN (HAKA) – ABK Tug Boat berinisial JP (22) meninggal dunia akibat kecelakaan kerja, di Perairan Pelabuhan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, PT BAI, Sabtu (25/11/2023) pagi.

Kasat Polair Polres Bintan Iptu Sarianto mengatakan, kronologi kejadian meninggalnya JP. Pagi sekitar pukul 07.00 WIB, Kapal Tug Buat sedang labuh jangkar di perairan tersebut.

Posisi tepatnya di depan Pelabuhan PT BAI. Di atas kapal itu, ada 7 ABK termasuk JP, dan seorang nahkoda kapal tug boat.

“Saat itu tali kapal diturunkan ke dasar laut. Korban hendak melintas dan tiba-tiba tali kencang dengan kuat, sehingga mengenai leher serta kepala JP, dan dia pun terpental di atas tug boat,” terang Sarianto.

Sehingga, ABK lainnya mengevakuasi korban ke darat melalui Pelabuhan KEK Galang Batang, PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), ke RSUD Bintan Kijang.

“Melihat korban sudah meninggal dunia, maka dievakuasi ke Rumah Sakit Bintan,” jelasnya.

Menurut Sarianto, Jenazah JP akan dipulangkan ke kampung halaman di Gunung Datas, Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Nah, saat ini jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Daerah Embung Fatimah di Kota Batam, bersama pihak kapal dan Anggota Polair Polres Bintan. Sambil menunggu jemputan pihak keluarganya.

“Korban dibawa ke Batam karena lemari pendingin rusak di Rumah Sakit Kijang dan Rumah Sakit Provinsi RAT di Kota Tanjungpinang,” tuturnya.

Sarianto menambahkan, pihaknya masih melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap para saksi dan nahkoda kapal.

“Masih kami lakukan penyelidikan atas kejadian naas yang menimpa korban JP,” pungkasnya.

Humas RSUD Bintan Supatmi menambahkan, hasil visum sementara dari tim dokter rumah sakit menyimpulkan, terdapat luka-luka di bagian kepala dan leher korban JP. Sehingga, keluar darah dari mulutnya.

“Menurut pendamping korban, bahwa JP terhempas tali kapal, kemudian terbentur besi kapal,” tuturnya.

Supatmi menambahkan, berdasarkan keterangan saksi mata saat diinterogasi di rumah sakit.

“Kejadian sekitar jam 7.00 WIB, dibawa ke klinik PT BAI surah tidak bernyawa. Kemudian, jasadnya dibawa lagi ke IGD dan diteruskan ruang jenazah RSUD Bintan untuk divisum sekitar pukul 09.30 WIB,” tutupnya. (rul)

Exit mobile version