JAKARTA – Politikus Partai Gerindra Bambang Riyanto mengatakan, Indonesia saat ini sedang mengalami darurat pegawai negeri sipil (PNS). Pasalnya, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak melakukan rekrutmen CPNS.? Padahal, sebanyak 125 ribu PNS pensiun setiap tahun.
Bambang khawatir, jumlah PNS di pusat dan daerah akan minus bila pemerintah tidak mengantisipasi hal tersebut. Dia menilai, pemerintah bisa saja mengeluarkan Inpres seperti kejadian 1977. Kala itu, daerah dan pusat kekurangan tenaga pendidik.
Alhasil, Presiden Soeharto mengeluarkan Inpres 3/1977 yang memberikan kesempatan kepada siswa SMP untuk masuk sekolah pendidikan guru (SPG) dan langsung dikaryakan.
“Saat ini jumlah PNS kita sudah minus. Ada pensiun, tetapi penggantian pensiun tidak ada. Hingga 2020 akan menjadi tahun-tahun sulit bila tidak ada langkah pemerintah untuk menghitung teliti kebutuhan pegawai di seluruh daerah,” terang Bambang kepada JPNN, Minggu (16/4/2017).
Menurut data Badan Kepegawaian Negara (BKN), jumlah PNS hasil e-PUPNS 2015 sebanyak 4,43 juta.
Jumlah tersebut terus berkurang karena tidak ada penambahan jumlah pegawai. Kecuali untuk formasi khusus, itu pun jumlahnya tidak sebanding dengan PNS yang pensiun.
Tak mengherankan, Bambang menyarankan pemerintah untuk mengangkat tenaga honorer dan PTT yang sudah mengabdi belasan hingga pulutan tahun guna menutupi kekurangan pegawai.
“Pemerintah tidak terasa karena? di instansi ada honorer dan PNS. Bila honorernya mogok kerja, baru terasa dampaknya,” tutupnya. (jpnn.com)