BATAM (HAKA) – Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina menyebut, pemanfaatan sektor kelautan di Provinsi Kepri belum terlalu optimal.
Karena kata dia, berdasarkan data yang dirilis BPS Kepri pada tahun 2020, baru sekitar 1,8 persen perekonomian Kepri yang berasal dari sektor perikanan. Padahal, provinsi Kepri sendiri merupakan provinsi yang bercirikan kelautan.
“Ini yang menjadi perhatian kami, dan sudah kami tuangkan dalam RPJMD,”katanya dalam Focus Group Discussion Peluang dan Tantangan bagi Indonesia dalam Kerjasama Blue Economy ASEAN – Mitra Wicara, di Aston Hotel Batam, Selasa (30/11/2021).
Marlin mengatakan, Pemprov Kepri sejauh ini tengah berupaya mengembangkan potensi-potensi kelautan yang ada di Kepri.
Salah satunya yakni, melalui pengembangan blue economy (ekonomi biru).
Karena menurutnya, Provinsi Kepri yang wilayahnya sebagian besar merupakan laut, sangat cocok dijadikan sebagai basis pengembangan ekonomi biru, yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Karena hamparan laut yang luar biasa dengan potensi yang besar. Sangat cocok dengan pengembangan ekonomi biru yang berbasis pada nilai ekonomi sumber daya laut dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan,” jelasnya.
Selain itu, Pemprov Kepri juga membuka kesempatan kepada pihak lain, untuk ikut memberikan masukkan untuk pengembangan ekonomi biru di Kepri.
“Tujuan akhirnya untuk kesejahteraan masyarakat dan semakin meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan potensi besar kelautan Kepri,”pungkasnya.(kar)