Site icon Harian Kepri

PPDB di Bintan Tuai Protes, Siswa Daftar di Tanjunguban Diterimanya di Kijang

Sejumlah anak sekolah sedang berada di area SMKN 1 Bintan Utara yang ada di Tanjunguban-f/masrun-hariankepri.com

BINTAN (HAKA) – Sejumlah warga mengeluhkan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah menengah atas, tahun ajaran 2024/2025, di wilayah Kabupaten Bintan.

Pasalnya, sejumlah calon siswa baru yang telah mendaftar di SMKN 1 Bintan Utara (Binut), malah nama mereka muncul dan terdaftar di zonasi lain seperti SMKN di Bintan Timur (Bintim) serta sekolah kejuruan di Gunung Kijang.

Hendri asal warga Tanjunguban mengungkapkan kekesalannya setelah mengetahui pengumuman dari pihak SMKN 1 Binut, bahwa anaknya diterima di SMKN 1 Bintan Timur, yang berada di Kelurahan Sei Lekop.

“Kan tidak mungkin anak saya tinggal di Tanjunguban setiap hari bolak balik ke Bintan Timur, yang jaraknya puluhan kilometer (Km),” ucapnya.

Akhirnya, Hendri mencabut berkas pendaftaran anaknya di SMKN Binut, untuk mendaftarkannya ke sekolah lain yang ada di wilayah Kecamatan Bintan Utara.

“Kami lagi cari sekolah SMA Negeri yang ada di Tanjunguban, untuk daftarkan anak kami,” tutupnya.

Apit asal warga Kecamatan Seri Kuala Lobam (SKL), juga mengeluhkan kinerja sistem PPDB Bintan itu. Bahwa anaknya juga diterima di SMKN 1 Bintim.

“Saya sebagai orang tua, tidak menginginkan anak saya bawa motor sendiri dari Lobam, ke Kijang,” tuturnya.

Bahkan, sambung Apit, sistem PPDB itu merugikan warga yang telah menguras waktu, tenaga serta pikiran, agar anaknya dapat sekolah sesuai dengan zonasi.

“Eh, malah ujung-ujung keterima di sekolah lainnya, yang jauh,” tutupnya.

Ketua PPDB SMKN 1 Bintan Utara, Dian Iskandar mengakui sistem PPDB itu. Ia menerangkan, sejumlah siswa yang tidak lulus di SMKN 1 Bintan Utara diterima ke SMK lain.

“Ada yang ke SMK di Bintim, ada yang ke SMK di Gunung Kijang. Ada juga yang daftar ke SMK di Bintim, tapi diterima di SMK di Tanjunguban,” jelasnya.

Mengenai persoalan PPDB di Bintan itu, sambung Dian, pihaknya telah melaporkan ke Dinas Pendidikan Pemprov Kepri. “Saat ini, kami masih menunggu petunjuk dari dinas,” ucapnya.

Akibatnya menurutnya, 515 calon siswa yang ikut mendaftar di SMK wilayah Bintan, sebanyak 445 orang dinyatakan tidak lulus oleh sistem PPDB di Bintan. (rul)

Exit mobile version