Site icon Harian Kepri

Prediksi BI Ekonomi Kepri Tumbuh 4,5 Persen, Ansar Buktikan Bisa 5 Persen

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad usai melepas ekspor alumina produksi PT BAI pada Juli 2021 lalu. Industri pengolahan memberi andil terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri tahun 2021-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Musni Hardi K Atmaja, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri di tahun 2022 ini tumbuh 3,7 – 4,5 persen.

“Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Kepri pada tahun 2022 diperkirakan sebesar 3,7 – 4,5 persen year on years (yoy) dengan kecenderungan akan berada pada batas atas,” katanya dalam Webinar Motivational Leadership, di Aula Wan Seri Beni, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Jumat (25/3/2022) lalu.

Musni menjelaskan, hal tersebut merujuk pada kondisi semakin terkendalinya kasus Covid-19 dan progres capaian vaksinasi di Kepri.

Kemudian, aktivitas di sektor pariwisata yang semakin menggeliat seiring dengan relaksasi yang diberikan pemerintah terhadap aturan perjalanan dalam maupun luar negeri.

“Hal tersebut diperkuat dengan kemudahan yang diberikan bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri bagi wisatawan mancanegara dari 25 negara termasuk Singapura dan Malaysia,” paparnya.

Di sisi lain, sambungnya, investasi di Kepri di tiga Kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas (KPBPB) yaitu Batam, Bintan, Karimun, juga dinilai terus tumbuh.

Hal itu, tentunya tak lepas dari pengembangan industri yang didukung pembangunan infrastruktur, dan harmonisasi regulasi untuk memberikan kemudahan bagi investor.

“Kami optimis investasi di Kepri akan terus tumbuh sejalan dengan upaya sektor swasta dalam meningkatkan kapasitas produksinya yang tentunya perlu didukung dengan meningkatkan efisiensi logistik,” sebutnya.

Prediksi tersebut dibuktikan Ansar dengan keseriusannya dalam menjalankan program recovery ekonomi. Ansar mengatakan, tren positif pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri di tahun 2022 ini, tentunya berkat kerja keras dan kerja bersama Pemprov Kepri, bersama Forkompinda dan masyarakat, dalam menjalankan program pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Ansar menyebut, capaian positif itu, dipengaruhi oleh sejumlah kebijakan, yang dijalankan oleh pemerintah serta perkembangan kasus dan capaian vaksinasi Covid-19 di Provinsi Kepri yang semakin hari terus menunjukkan tren yang positif.

Dia menjelaskan, perkembangan kasus Covid-19 di Kepri yang terus melandai dan ditambah dengan capaian vaksinasi Covid-19 yang tinggi, telah menumbuhkan rasa optimisme para pelaku usaha dan investor.

Dunia usaha dan investasi di Kepri, sambungnya, yang lesu selama dua tahun terakhir, di awal tahun 2022 secara perlahan mulai terlihat bangkit.

Hal itu kata dia, dapat dilihat dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Kepri pada Februari 2022 yang turun sebesar 2,10 persen dibanding dengan Februari 2021.

Penurunan angka TPT tersebut jelasnya, karena dipengaruhi oleh peningkatan serapan tenaga kerja disejumlah lapangan usaha di Kepri.

“Ini menunjukkan kesungguhan kita semua (pemerintah, forkompinda dan masyarakat,red) dalam menangani Covid-19 dan menjalankan program pemulihan ekonomi sudah mulai membuahkan hasil yang positif,” katanya, kepada hariankepri.com.

Lebih lanjut ia mengutarakan, kebijakan Pemerintah Pusat yang menyetujui usulan dari Pemprov Kepri untuk menerapkan skema travel bubble Batam-Bintan-Singapura, juga telah memberikan pengaruh yang cukup positif terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri diawal tahun 2022 ini.

Karena, sambungnya, sejak kebijakan itu dijalankan pada 23 Februari 2022 lalu, dunia pariwisata di Kepri yang sempat lesu karena pandemi secara berangsur-angsur mulai kembali bangkit.

Kondisi itu, dapat dilihat dari data jumlah kunjungan wisman ke Provinsi Kepri selama Maret 2022 yang secara persentase meningkat sebesar 274,45 persen dari bulan sebelumnya.

“Dengan melihat perkembangan pariwisata dan kebijakan pemerintah yang terus memberikan kemudahan kepada wisatawan untuk berkunjung, tentu kita optimis ditriwulan berikutnya pertumbuhan ekonomi Kepri akan semakin lebih baik,” harapnya.

Ansar melanjutkan, sebagai upaya untuk meningkatkan tren positif pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri ditahun 2022 ini. Di triwulan II-2022 Pemprov Kepri ujarnya, mempercepat proses pelelangan proyek dan pengadaan barang/jasa.

Hal ini, sambungnya, bertujuan agar anggaran yang dialokasikan di APBD maupun APBN dapat cepat terserap dan diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri. Sebagaimana yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo.

Dari keberhasilan program recovery ekonomi tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mencatat, pada triwulan II-2022 perekonomian Kepri tumbuh sebesar 5,01 persen.

Angka tersebut, hampir mendekati pertumbuhan ekonomi nasional di triwulan II (April-Juni) tahun 2022, yang angkanya sebesar 5,44 persen.(kar)

Exit mobile version