TANJUNGPINANG (HAKA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mencatat, jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepri pada September 2022 mencapai 148,49 ribu orang atau 6,03 persen.
Kepala BPS Provinsi Kepri, Darwis Sitorus mengatakan, angka itu turun jika dibandingkan dengan Maret 2022, yang tercatat sebanyak 151,68 ribu orang atau 6,24 persen.
“Penduduk miskin di Kepri pada September 2022 berkurang 2,79 ribu orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2022,” katanya dilansir dari Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Kepri.
Menanggapi penurunan kemiskinan di Kepri, Kadis Sosial Kepri, Eko Sumbaryadi mengatakan, hal tersebut karena program pengentasan kemiskinan yang dilakukan Pemprov Kepri dan Kab/Kota lain di Kepri, berjalan efektif.
“Program kemiskinan yang dilakukan Dinsos Kepri berupa bantuan sosial, rehabilitasi sosial, dan program perlindungan dan jaminan sosial,” katanya.
Tidak hanya melalui Dinsos Kepri, Eko mengatakan, Pemprov juga memberikan bantuan melalui dinas lain seperti subsidi bunga UMKM, bantuan pertanian dan nelayan. Kemudian program pengendalian inflasi daerah.
“Tentunya hal ini saling terkait dan berpengaruh kepada penurunan jumlah masyarakat miskin di Kepri,” katanya.
Ketika ditanya seberapa efektif program pengentasan kemiskinan dan bantuan sosial dari Dinsos Kepri, Eko menjawab, semua berjalan dengan baik.
Salah satunya program pengentasan kemiskinan, yakni program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
“Untuk bantuan sembako tentunya berpengaruh. Kalau program UEP dan KUBE ini pengaruhnya berkelanjutan,” ujarnya.
Karena kata Eko, melalui dua program ini masyarakat diberikan bantuan yang membuat mereka mandiri, hingga bisa mengatasi masalah sosialnya sendiri.
“Seperti kita tahu juga beberapa KUBE juga terpilih menjadi terbaik nasional, artinya program ini berjalan dengan baik,” jelasnya.
Eko juga menegaskan bahwa program pengentasan kemiskinan akan terus dilanjutkan di tahun ini. Apalagi, pandemi selama dua tahun terakhir ini masih dirasakan oleh masyarakat. (arp)