TANJUNGPINANG (HAKA) – Pulau Penyengat menjadi salah satu destinasi wisata warga untuk menikmati libur lebaran Idul Fitri 1444.
Sepanjang pantauan Senin (24/4/2023) atau lebaran ke-3 Idul Fitri, pulau yang berjuluk Pulau Mas Kawin itu dipenuhi oleh para pengunjung.
Para pengunjung terlihat berkeliling ke sejumlah destinasi wisata di pulau itu, seperti di Masjid Raya Sultan Riau Pulau Penyengat, Makam Raja Ali Haji, Balai Adat, situs Istana Kantor, dan Bukit Kursi.
Ani salah seorang pengunjung mengatakan, ia bersama keluarganya sengaja datang ke Pulau Penyengat untuk mengisi libur lebaran.
“Memang setiap tahun kalau Hari Raya pasti ke Penyengat untuk liburan,” katanya.
Menurut warga Kampung Baru, Kota Tanjungpinang itu, Pulau Penyengat saat ini sudah jauh berubah dibanding dengan setahun lalu.
“Sudah cantik sekarang. Kedai-kedainya juga sudah tertata rapi,” ucapnya.
Zafran, pengunjung lainnya mengatakan, Pulau Penyengat saat ini sudah lebih rapi dan semakin menarik.
“Dua tahun lalu saya ke sini, Penyengat belum kayak gini, sekarang sudah rapi. Jalannya juga sudah bagus,” ujar warga Sei Panas, Kota Batam ini.
Ramainya para pengunjung yang datang ke Pulau Penyengat selama lebaran, juga disambut gembira oleh para penambang pompong, penarik becak, hingga para pedagang di pulau itu.
Seperti yang disampaikan oleh Pin salah seorang penambang pompong, yang mengaku mendapatkan keuntungan lumayan besar selama Idul Fitri 1444 Hijriah ini.
“Alhamdulillah, sejak hari raya pertama sampai hari ini bisalah sampai 10 trip lebih bolak-balik. Kalau hari biasa paling banyak 5 trip,” tuturnya.
Ran penarik becak motor juga mengaku, mendapatkan keuntungan yang lumayan selama lebaran tahun 2023 ini.
“Kalau dibanding tahun lalu, tahun ini lumayan banyak. Dari hari raya pertama sampai hari ini dalam sehari bisa lebih dari 5 trip,” ujarnya.
Ayu penjual souvenir di sekitar Makam Raja Ali Haji menuturkan, pada lebaran tahun ini ia mendapatkan keuntungan yang lumayan besar dibandingkan dengan lebaran tahun lalu.
“Alhamdulillah, tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Meningkat sekitar 50 persen,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Izandri, penjual souvenir di Balai Adat. Menurut pria yang berjualan beragam jenis kerajinan seperti souvenir dari kerang, kalung, tasbih, hingga tanjak itu, pendapatannya di lebaran tahun ini meningkat drastis dibanding tahun lalu.
“Hampir 100 persenlah. Rata-rata yang beli dari Batam, Malaysia, sama ada juga dari Jakarta,” tuturnya.
Pedagang kuliner di pulau itupun mengaku mendapatkan keuntungan yang cukup banyak selama libur Idul Fitri 1444 Hijriah ini.
Vira pemilik Kedai Ai Dohot Hamzah mengaku, dalam sehari selama Idul Fitri 1444 Hijirah, ia mampu menjual sebanyak 300 gelas air dohot, dengan omset perhari sekitar Rp 5 – 6 juta.
“Luar biasa tahun ini. Dari hari raya pertama sampai hari ini banyak yang datang. Alhamdulillah,” ucapnya.
Pulau Penyengat sendiri merupakan salah satu destinasi daya tarik wisata di Provinsi Kepri.
Plt Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Kepri, Raja Hery Mokhrizal menyampaikan, hal itu tertuang dalam SK Gubernur Kepri Nomor 1263 tahun 2022.
“Selain Pulau Penyengat, Bukit Manuk, Kawasan Bintan Center, Senggarang, Dompak, dan Hutan Lindung Bukit Kucing juga masuk dalam daya darik wisata Kepri yang ada di Tanjungpinang,” tuturnya. (kar)