Site icon Harian Kepri

PUPR Kepri Usulkan Rp 110 Miliar ke Pusat untuk Atasi Kebocoran Pipa PDAM

Teknisi PDAM Tirta Kepri sedang memperbaiki pipa yang bocor di Km 9, Kota Tanjungpinang beberapa waktu lalu-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri, mengusulkan anggaran sekitar Rp 58,22 miliar ke Kementerian PUPRP, untuk penanganan kebocoran pipa PDAM Tirta di Kota Tanjungpinang.

Kabid Cipta Karya Dinas PUPRP Provinsi Kepri, Hendrija menyampaikan, anggaran yang diusulkan tersebut, diperuntukkan bagi pergantian pipa jaringan distribusi utama (JDU) sepanjang 12,2 Km.

“Pipa nantinya akan diganti itu mulai dari Km 10 sampai Km 6. Rute ini yang sekarang memang sangat mendesak untuk segera diganti. Karena dari perhitungan ada 61 titik kebocoran dan pipanya sudah tidak lagi memenuhi syarat,” katanya, Kamis (6/10/2022).

Selain itu, pihaknya juga mengusulkan anggaran sebesar Rp 14,46 miliar untuk pergantian pipa RPD di lima lokasi di Kota Tanjungpinang.

Kemudian, ada juga anggaran sebesar Rp 23,43 miliar untuk pergantian pipa JDU dari Gesek, serta anggaran sebesar Rp 15 m, untuk pergantian JDU sepanjang 5 kilometer di Kota Tanjungpinang.

“Sehingga total anggaran yang kita usulkan untuk menuntaskan krisis air di Kota Tanjungpinang ke Kementerian PU itu sekitar Rp 110 miliar,” jelasnya.

Menurutnya, usulan yang disampaikan ke Kementerian PUPR tersebut merupakan konsen dari Gubernur Kepri, Ansar Ahmad di tahun 2023 mendatang dalam upaya mengatasi persoalan air bersih di Ibu Kota Provinsi Kepri ini.

“Karena masalah air di Tanjungpinang ini memang menjadi hal mendesak yang harus dituntaskan,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, selama ini kebocoran pipa milik PDAM Tirta Kepri di Kota Tanjungpinang kerap dikeluhkan oleh warga.

Dari pantauan hariankepri.com di lapangan, selama rentang waktu dari 20 Juni 2022 hingga 15 Juli 2022, terpantau ada 100 titik kebocoran pipa PDAM Tirta Kepri yang terjadi disepanjang Km 10 – Km 8 Kota Tanjungpinang.

Selain mengganggu kenyamanan berkendara, kebocoran pipa tersebut juga membuat distribusi air ke rumah pelanggan menjadi tersendat.

Kondisi itu pun kerap mendapat keluhan dari masyarakat. Seperti yang dialami oleh Novi, pemilik warung kopi di Kawasan Bintan Center, yang harus mengeluarkan biaya ekstra.

Biaya ini ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di warungnya, apabila distribusi air PDAM Tirta Kepri tersendat karena kebocoran pipa.

“Karena air tidak jalan jadi terpaksa beli. 1 tanki (1000 liter) Rp 70 ribu. Jadi memang menambah pengeluaran,” keluhnya, kepada hariankepri.com, pada Rabu (11/5/2022).(kar)

Exit mobile version