Menurutnya, hal ini juga membuktikan bahwa elpiji 3 kilogram itu memang digunakan untuk tepat sasaran, pendistribusian dan menghindari kelangkaan.
Ia melanjutkan, kebijakan ini dinilai berhasil juga atas dukungan seluruh jajaran, seperti asisten II, Disperdagin, Kabag Ekonomi, camat, lurah, RT/RW dan warga yang saling tolong menolong.
“Saya yakin ini dinilai berhasil karena memberi dampak yang baik. Bagus pun programnya kalau tidak berdampak positif ke masyarakat, tentu dinilai tidak berhasil,” tukasnya.
Sebelumnya, implementasi kartu pelanggan elpiji 3 kilogram untuk Rumah Tangga Sasaran (RTS) dan Usaha Mikro di Kota Tanjungpinang, kembali diserahkan oleh Wali Kota Tanjungpinang, Rahma. Kali ini dilaksanakan di wilayah Kelurahan Tanjung Unggat Kecamatan Bukit Bestari.
Untuk di wilayah Kelurahan Tanjung Unggat secara simbolis diserahkan di tiga pangkalan di antaranya Pangkalan Han Gie Jalan Sultan Mahmud dengan rincian 179 penerima untuk RTS dan 50 penerima untuk usaha mikro.
Lalu di Pangkalan Setia dengan rincian 134 penerima untuk RTS dan 34 penerima untuk usaha mikro. Dan yang terakhir Pangkalan Edi Susanto Gang Prapat 5 dengan rincian 205 penerima untuk RTS dan 14 penerima untuk usaha mikro.
Saat menyerahkan kartu pelanggan, Rahma mengatakan bahwa kartu pelanggan ini diberlakukan untuk seluruh wilayah Kota Tanjungpinang. Hal ini dilakukan untuk menjamin kelangkaan ketersediaan elpiji 3 kilogram subsidi.