TANJUNGPINANG (HAKA) – Wali Kota Tanjungpinang, Rahma bangga dan bersyukur atas kunjungan Disperindagkop Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), ke Kota Tanjungpinang, pada Senin (21/6/2021).
Kunjungan kerja tersebut merupakan agenda study tiru, program kartu kendali gas elpiji 3 kilogram, yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang.
Rahma mengatakan, mereka melakukan kunjungan kerja ini, atas rekomendasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI.
“Bahwa di Tanjungpinang dianggap berhasil untuk pendistribusian elpiji subsidi dan lebih tepat sasaran,” imbuhnya.
Oleh karena itu menurut Rahma, ini menjadi motivasi untuk pemko mempertahankan pendistribusian kepada yang berhak menerima.
“Alhamdulillah, program kita dianggap baik,” katanya Selasa (22/6/2021) saat ditemui di DPRD Tanjungpinang, Senggarang.
Menurutnya, hal ini juga membuktikan bahwa elpiji 3 kilogram itu memang digunakan untuk tepat sasaran, pendistribusian dan menghindari kelangkaan.
Ia melanjutkan, kebijakan ini dinilai berhasil juga atas dukungan seluruh jajaran, seperti asisten II, Disperdagin, Kabag Ekonomi, camat, lurah, RT/RW dan warga yang saling tolong menolong.
“Saya yakin ini dinilai berhasil karena memberi dampak yang baik. Bagus pun programnya kalau tidak berdampak positif ke masyarakat, tentu dinilai tidak berhasil,” tukasnya.
Sebelumnya, implementasi kartu pelanggan elpiji 3 kilogram untuk Rumah Tangga Sasaran (RTS) dan Usaha Mikro di Kota Tanjungpinang, kembali diserahkan oleh Wali Kota Tanjungpinang, Rahma. Kali ini dilaksanakan di wilayah Kelurahan Tanjung Unggat Kecamatan Bukit Bestari.
Untuk di wilayah Kelurahan Tanjung Unggat secara simbolis diserahkan di tiga pangkalan di antaranya Pangkalan Han Gie Jalan Sultan Mahmud dengan rincian 179 penerima untuk RTS dan 50 penerima untuk usaha mikro.
Lalu di Pangkalan Setia dengan rincian 134 penerima untuk RTS dan 34 penerima untuk usaha mikro. Dan yang terakhir Pangkalan Edi Susanto Gang Prapat 5 dengan rincian 205 penerima untuk RTS dan 14 penerima untuk usaha mikro.
Saat menyerahkan kartu pelanggan, Rahma mengatakan bahwa kartu pelanggan ini diberlakukan untuk seluruh wilayah Kota Tanjungpinang. Hal ini dilakukan untuk menjamin kelangkaan ketersediaan elpiji 3 kilogram subsidi.
“Kartu pelanggan ini fungsinya untuk masyarakat yang terdata sebagai Rumah Tangga Sasaran RTS dan pelaku UMKM untuk mendapatkan gas subsidi. Sudah tercatat nama yang berhak membeli pada setiap pangkalan”, jelasnya.
Rahma juga menjelaskan perbedaan pada kartu, kartu bagi RTS di bagian bawah kartu berwarna hijau dan untuk UMKM berwarna oranye.
“Jika ada RTS atau Pelaku Usaha Mikro yang namanya belum terdaftar dipangkalan, silakan segera hubungi Ketua RT setempat untuk lanjutkan ke kelurahan,” ujar Rahma.
Rahma berharap bagi warga yang mampu dalam segi ekonomi, agar tidak lagi menggunakan elpiji subsidi dan beralih ke gas 5,5 kilogram non subsidi.
“jangan membeli yang bukan menjadi haknya, karena elpiji subsidi ini sudah jelas peruntukkannya yang tertulis pada tabung gas tersebut,” tegasnya.
Rahma juga mengevaluasi selama Kartu Pelanggan ini diberlakukan, terbukti tidak terjadi lagi kelangkaan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir tidak kebagian gas bersubsidi ini.
“Alhamdulillah selama diberlakukannya Kartu Pelanggan ini, elpiji terus ada. Terasa saat Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri yang lalu tidak terjadi kelangkaan dan antrian, karena sudah jelas jumlah dan data pelanggannya sudah tetap di pangkalan tersebut,” jelasnya. (zul/humas)