Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang, Rahma juga sangat setuju, jika PKK yang mayoritas diisi oleh kaum perempuan tersebut, diikutsertakan dalam sosialisasi tersebut.
“Instruksi ibu menteri saya sangat setuju jika kaum perempuan diikutsertakan dalam pemahaman kebakaran,” sebutnya.
Sebab kata dia, kejadian kebakaran ini bukan hanya terjadi dilahan atau hutan, melainkan kebakaran di lingkungan perumahan kerap mengalami kejadian.
“Biasanya ini terjadi karena faktor lalai dan ceroboh. Misalnya saat memasak, kompor gas belum dimatikan tapi sudah pergi ngerumpi, sehingga jadi sumber kebakaran,” ujarnya.
Oleh karena itu, Rahma mengaharapkan dengan adanya pelatihan ini, penyelengara bisa memberikan pemahaman-pemahaman yang maksimal mengenai pencegahan maupun bahaya ancaman kebakaran kepada seluruh peserta sehingga diharapkan tidak ada kejadian yang tidak diinginkan.
“Apa yang didapatkan disosilaisasi ini saya harap bisa disampaikan ke tetangga dan lingkungan masing-masing. Supaya ibu-ibu juga tidak lalai,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut, Rahma juga tak lupa mengingatkan kepada seluruh peserta agar tetap mematuhi protokol kesehatan seketat-ketatanya. Mengingat saat ini kasus Covid-19 masih belum reda di Tanjungpinang.
“Jangan lupa tetap patuhi prokes, pakai masker, sering cuci tangan, jaga jarak selama kegiatan berlangsung. Dan bagi yang belum vaksin silahkan melakukan ke faskes terdekat,” tukasnya.(zul)