TANJUNGPINANG (HAKA) – Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) Tahun 2019 diproyeksikan sebanyak Rp 3,5 triliun. Angka tersebut naik dari proyeksi sebelumnya yakni sebanyak Rp 3,3 triliun.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepri TS Arif Fadillah menyampaikan, kenaikan tersebut karena, salah satunya ada penambahan dana perimbangan yang diberikan oleh pemerintah pusat.
“Ada penambahan sekitar Rp 100 miliar dari dana perimbangan,” ujarnya, Selasa (13/11/2018) kemarin.
Ketua TAPD Pemerintah Provinsi Kepri ini juga menyebutkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemprov Kepri dari sektor pajak di RAPBD 2019 juga mengalami kenaikan. Namun, sayangnya Arif tak dapat menyebutkan angka kenaikan PAD di RAPBD 2019 tersebut.
“Angkanya saya lupa. Tapi naik kalau dari 2018. Sekitar Rp 1 triliun lebihlah,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan, di RAPBD 2019 ini, ada tiga bidang yang menjadi fokus yakni infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Tiga sektor itu juga kata dia yang mendapatkan porsi anggaran cukup besar dibandingkan bidang lainnya. Dengan pembagian 23 persen untuk infrastruktur, 20 persen pendidikan, dan 10 persen kesehatan. Artinya, 53 persen APBD dikucurkan untuk tiga bidang itu saja.
RAPBD 2019 ini sambung Arif, masih terus dibahas secara marathon oleh TAPD Provinsi Kepri dan Banggar DPRD Provinsi Kepri.
Arif belum bisa memastikan kapan RAPBD 2019 tersebut akan disahkan melalui paripurna bersama DPRD Provinsi Kepri.
“Masih kita bahas. Tapi yang jelas sebelum 30 November sudah kita sahkan. Karena bulan ini batas akhirnya,” tukasnya.
Sebelumnya, pada Kamis (18/10/2018) Ketua TAPD Pemprov Kepri Arif Fadillah menyampaikan, proyeksi RAPBD Pemprov Kepri 2019 diangka Rp 3,3 Triliun. Dari jumlah itu kata dia, sekitar Rp 350 Miliar dialokasikan untuk melunasi hutang kepada pihak ketiga.(kar)