Beranda Headline

Reagen Kosong, Pemeriksaan PCR di Kepri Terhambat

0
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemeriksaan sampel melalui metode Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19, di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) saat ini sedikit terhambat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri Tjetjep Yudiana menyampaikan, kondisi itu disebabkan, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kota Batam yang mengoperasikan alat PCR tersebut kini mengalami kekurangan reagen.

“Jadi inilah hambatannya sekarang. Reagen yang dipesan belum datang,” katanya, di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, Rabu (22/4/2020).

Reagen kata Tjetjep merupakan bahan pendukung untuk melakukan pemeriksaan spesimen melalui metode PCR.

Pemerintah Provinsi Kepri dan Pemko Batam lanjutnya, sudah memesan sebanyak 20 ribu reagen. Tapi, hingga saat ini pihaknya belum mendapat kepastian kapan reagen itu akan diterima oleh pihaknya.

“Janjinya (dari distributor) memang pekan ini. Tapi ketika ditanya tanggal berapa dia tidak bisa menjanjikan,” ucap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri ini.

Menurutnya, hal itu dikarenakan reagen itu sendiri merupakan barang impor, tidak diproduksi di Indonesia. Hal itulah kata dia, yang membuat reagen tersebut saat ini sulit untuk diperoleh.

Meskipun begitu, pemeriksaan sample di BTKLPP Kota Batam tidak berarti berhenti. Sebab, setiap BTKLPP masih mendapatkan pasokan reagen dari Kementerian Kesehatam sebanyak 50 unit setiap harinya.

“Tapi hal itu tentu tidak maksimal, karena spesimen (sampel) yang menunggu untuk diperiksa itu jumlahnya ratusan,” pungkasnya.

Kasus pasien positif di Provinsi Kepri sejak terkonfirmasi pertama kali pada Selasa (17/3/2020) terus meningkat. Berdasarkan data terbaru yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi Kepri, jumlah pasien positif di Provinsi Kepri saat ini sebanyak 81 orang.

Dari jumlah itu 53 pasien merupakan warga Provinsi Kepri yang tersebar di Kota Batam, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, dan Kabupaten Karimun. Sedangkan 28 orang lainnya merupakan ABK kapal yang masuk dalam cluster RS Infeksi Khusus, Galang, Kota Batam.(kar)

Baca juga:  Beli Suzuki Ignis Sekarang, Uang Muka Rp 26 Juta
example bannerexample banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini