BATAM (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad angkat bicara ihwal tudingan Wali Kota Batam yang juga Kepala BP Batam HM Rudi, yang menyebut ada oknum di Pemprov Kepri, menjadi dalang kerusuhan demo masyarakat Rempang di Kantor BP Batam, pada Senin (11/9/2023) lalu.
Tudingan Rudi terhadap Pemprov Kepri itu, ia sampaikan dalam sebuah sambutan saat membuka Pelatihan Digital IKM dan UKM di Harmoni One, Kota Batam pada Senin (30/10/2023) lalu.
Dalam video yang diterima hariankepri.com, Kamis (2/11/2023), Rudi menyatakan, jika keluarga dari warga yang saat ini ditahan di Polresta Barelang mengaku kepadanya, bahwa demo 11 September 2023 itu ada yang menyuruh.
Menurut Rudi, aktor intelektual kerusuhan demo Rempang tersebut, teridentifikasi, melalui cerita keluarga pendemo yang ditahan polisi. Keluarga pendemo berasal dari Tanjungpinang dan Lingga, yang mengungkapkan hal itu.
Menanggapi hal ini, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad secara tegas meminta kepada Rudi untuk dapat bertanggung jawab atas pernyataannya tersebut.
“Karena, kalau informasi yang belum pasti dan tak jelas, sebaiknya tidak disampaikan. Beliau harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Menurutnya, selama ini ia telah mendengar sendiri informasi itu. Bahkan ia juga sudah berulang kali bertanya ke HM Rudi, siapa aktor intelektual di Pemprov Kepri yang dimaksud.
“Tapi dia (Rudi) selalu mengelak ketika ditanya lebih rinci. Beliau tidak berani memberikan nama,” sebutnya.
Orang nomor satu di Provinsi Kepri inipun menyayangkan pernyataan Rudi tersebut. Seharusnya kata dia, Rudi sebagai Kepala BP Batam, fokus menyelesaikan permasalahan di Rempang.
“Fokus saja selesaikan masalah Rempang. Tidak perlu menciptakan opini. Jika ada masalah, Pemprov Kepri siap untuk memberikan bantuan,” pungkasnya.(kar)