
TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, meninjau Pulau Penyengat pada Jumat, (28/3/2025). Ansar mengatakan, peninjauan ini untuk memastikan kelanjutan revitalisasi kawasan bersejarah tersebut.
Dalam kunjungannya, Gubernur Ansar menyambangi beberapa titik penting, seperti Masjid Raya Sultan Riau, makam Engku Putri Hamidah dan Raja Haji Fisabilillah, serta Balai Adat Melayu Penyengat.
Di setiap lokasi, ia menginstruksikan berbagai perbaikan guna meningkatkan kenyamanan pengunjung dan menjaga nilai historis kawasan tersebut.
Kunjungan dimulai di Masjid Raya Sultan Riau, tempat bersejarah yang menjadi pusat ibadah dan wisata religi di Pulau Penyengat. Gubernur Ansar meminta perbaikan kotak Alquran, penambahan kipas angin untuk meningkatkan kenyamanan jemaah, serta perbaikan area masjid yang mengalami kebocoran.
Selanjutnya, Gubernur meninjau makam Engku Putri Hamidah dan makam Raja Haji Fisabilillah. Dua tokoh ini memiliki peran penting dalam sejarah Kesultanan Riau-Lingga.
Untuk memperindah kawasan makam, ia menginstruksikan pembaruan tulisan Gurindam 12, pembangunan tempat wudhu bagi peziarah, serta penyediaan lemari penyimpanan buku Yasin bagi pengunjung.
Di Balai Adat Melayu Penyengat, Gubernur Ansar menekankan perlunya perbaikan Sumur Tua yang terletak di bawah balai agar lebih estetik dan layak dikunjungi.
“Jika anggaran memungkinkan, halaman di sekitar balai adat juga akan dipercantik guna mendukung kelestarian budaya Melayu,” sebutnya.
Selain perbaikan situs bersejarah, Gubernur Ansar juga menyoroti kondisi jalan di Pulau Penyengat. Ia memastikan bahwa jalan-jalan yang rusak atau belum mengalami revitalisasi akan segera diperbaiki agar meningkatkan aksesibilitas masyarakat dan wisatawan.
Sebagai langkah konkret, Gubernur Ansar telah mengajukan proposal kepada Wakil Menteri Pekerjaan Umum RI, Diana Kusumastuti, pada 26 Maret 2025 di Jakarta.
Dalam audiensi tersebut, ia mengusulkan agar perbaikan jalan sepanjang 1,82 km di Pulau Penyengat segera direalisasikan guna meningkatkan daya tarik wisata dan melestarikan nilai historis pulau tersebut.
Gubernur Ansar menegaskan bahwa revitalisasi Pulau Penyengat merupakan bagian dari upaya besar Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam menjaga warisan sejarah Melayu.
“Pulau Penyengat bukan sekadar destinasi wisata religi dan sejarah, tetapi juga simbol kejayaan Kesultanan Riau-Lingga yang harus kita rawat dengan baik,” tegasnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan Pulau Penyengat. Dengan revitalisasi ini, diharapkan Pulau Penyengat semakin menarik bagi wisatawan dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
“Mari bersama-sama melestarikan warisan budaya ini agar tetap lestari dan dinikmati oleh generasi mendatang,” pesannya.(kar)