Beranda Headline

Ribet Karena Pakai Sistem Digital, e-ticketing di Pelabuhan SbP Tuai Pro Kontra

0
Suasana saat masyarakat menggunakan mesin pembeli tiket online atau e-ticketing di Pelabuhan Sribintan Pura (SbP) Tanjungpinang-f/dimas-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Berbagai macam reaksi dari masyarakat muncul seiring adanya penerapan e-ticketing, di Pelabuhan Sribintan Pura (SbP) Tanjungpinang pada akhir pekan kemarin, Sabtu (12/4/2025).

Sebagian warga, seperti Tama, menyambut positif sistem ini. Karena dinilai praktis dan efisien, serta tak perlu lagi mengantre panjang di loket pelabuhan tersebut.

“Beberapa tahun lalu saya harus beli tiket kapal dengan antrean yang panjang saat libur akhir pekan, tapi kali ini sudah ada e-ticketing,” ujarnya, kepada hariankepri.com.

Meski mendapatkan respon positif ini, penerapan e-ticketing di pelabuhan tersebut juga mendapatkan kritikan dari warga.

Bona, warga asal kota Batam yang mengakui, bahwa pembelian tiket secara online ini dapat menyusahkan warga awam yang kurang paham dengan teknologi terkini.

“E-ticketing ini kalau diterapkan sepenuhnya di pelabuhan masih ribet, karena harus ada saldo di rekening bank ataupun dompet digital,” tuturnya.

Sistem pembelian yang mengandalkan teknologi ini, menurutnya, harus lebih banyak disosialisasikan oleh operatornya, agar masyarakat luas dapat mengetahui cara menggunakan mesin tersebut.

“Kita tetap dukung dengan adanya inovasi-inovasi baru, tapi yang terpenting sosialisasi untuk penerapan ini harus lebih luas agar semuanya tahu cara penggunaannya,” tambahnya.

Menanggapi beragam pendapat masyarakat ini, Kepala KSOP Kelas II Tanjungpinang, Dwi Yanto, tetap menunjukkan semangat positif.
Dirinya melihat sistem e-ticketing ini sebagai angin segar bagi dunia kepelabuhanan yang selama ini sering mengalami antrean panjang.

“Kalau dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, situasinya sekarang jauh lebih tertata,” ucapnya.

Namun, Dwi tak menutup mata bahwa sistem ini belum sempurna. Ia mengakui, masih ada banyak ruang untuk penyempurnaan, terutama agar layanan bisa benar-benar digital dari hulu ke hilir.

“Tanjungpinang ini ibu kota provinsi, harus bisa jadi contoh sebagai pelabuhan yang modern dan cerdas. Jadi MKP, operator kapal, pengelola terminal, hingga stakeholder lainnya harus satu visi,” tukasnya. (dim)

Baca juga:  Saat Pelantikan Bobby, FANM Gelar Aksi Bentang Spanduk Pesan untuk Polisi
example bannerexample banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini