“Itu pun untuk pawai budaya yang dinilai dari paguyuban, anak sekolah dan sanggar seni saja, yang lainnya tidak,” terangnya.
Ia menambahkan, saat pelaksanaan event, para peserta khusus pawai budaya menunjukkan atraksi selama 5 menit di hadapan para juri.
Kegiatan pawai budaya dan kendaraan hias yang dihelat oleh Pemko Tanjungpinang, ini juga berdampak positif bagi puluhan pedagang di Tepilaut.
Salah satunya Pedagang Martabak Telor dan Pop Ice di Tepilaut, Memet. Ia mengaku, penjualan dan pendapatannya jauh meningkat dari pada hari sebelumnya.
Disebutkannya, di hari biasa Senin sampai Jumat, pendapatannya hanya sekitar Rp 150 hinggu Rp 200 ribu per hari. Sedangkan hari Sabtu dan Minggu, pendapatan bisa mencapai Rp 400 ribu perhari.
“Nah pada hari ini, Alhamdulillah, sekitar 4 jam jualan sudah dapat Rp 1 juta. Semoga bertambah lagi karena pawai masih berlangsung,” sebutnya.
Dirinya pun merasa bersyukur, karena dengan adanya pawai ini, barang dagangannya banyak dikerumuni pembeli.(zul)