Site icon Harian Kepri

Riono Sebut, BBM Hasil Olahan Sampah Oktannya Bisa Lebih Tinggi

Kepala DLH Kota Tanjungpinang, Riono saat menjelaskan cara kerja mesin destilator-f/zulfan-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanjungpinang, melakukan demo pembakaran sampah plastik, untuk dijadikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Aksi demo yang dihadiri oleh Kepala DLH Tanjungpinang, Riono beserta insan pers itu dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, Jalan Ganet Batu 11, Jumat (4/8/2023) siang.

Saat demo, Riono menunjukkan berbagai dan fungsi alat destilator sekaligus yang sedang proses pembakaran BBM tersebut.

“Ada dua mesin, yang baru datang maupun yang lama. Sekarang kedua mesin ini sedang membakar sampah plastik dengan durasi 3 jam,” kata Riono.

Ia menyebut, dengan menggunakan gas elpiji 3 kilogram, satu mesin destilator itu, bisa membakar 10 kilogram sampah plastik.

“Kalau khusus plastik putih dengan berat 10 kilogram, bisa dapat, 2 liter bensin, 2 liter minyak tanah dan 6 liter solar,” sebutnya.

Riono menambahkan, untuk mesin destilator seharga Rp 70 juta yang baru tiba dua pekan lalu itu, sudah memiliki sertifikat dari pembuatnya.

“BBM jenis bensin hasil olahan ini memiliki nilai oktan 91,2. Dan katanya lebih tinggi dari minyak yang ada dijual di luar sana. Kalau solar oktannya di bawah yang dijual di luar,” ungkap Riono.

Ia menyebut, sampai saat ini sudah ada belasan liter minyak tanah, solar dan bensin yang berhasil dilakukan uji coba oleh petugas DLH Tanjungpinang.

“Hasil BBM uji coba ini masih digunakan untuk internal saja, kami juga sudah pernah gunakan bensin ini ke motor milik staf DLH. Alhamdulillah berjalan lancar,” sebutnya.

Tapi pada dasarnya, lanjut dia, hasil BBM ini, untuk sementara lebih fokus digunakan sebagai bahan bakar mesin destilator.

“Jadi tak perlu isi tabung gas elpiji lagi, dan sampai saat ini kami terus melakukan uji coba, semoga bisa menjadi solusi untuk mengurai sampah plastik,” tukasnya.(zul)

Exit mobile version