
TANJUNGPINANG (HAKA) – Anggota DPRD Provinsi Kepri, Rudi Chua, menanggapi isu nasional terkait pengoplosan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax menjadi Pertalite baru-baru ini.
Menurutnya, kasus ini perlu diselesaikan secara terbuka dan jelas, agar masyarakat dapat mengetahui secara persis mengenai hal yang terjadi, dan tidak menimbulkan keresahan secara berlanjut.
Ia menjelaskan, bahwa kasus ini telah memicu krisis kepercayaan publik terhadap penyediaan BBM oleh PT Pertamina, yang merupakan tugas dari negara.
“Kejaksaan sudah menetapkan tersangka, yang artinya ada bukti kuat bahwa terjadi niat jahat yang merugikan negara. Namun, di sisi lain, Pertamina membantah peristiwa oplosan ini,” ujarnya, kepada hariankepri.com, kemarin.
Ia juga menambahkan, bahwa sebagian besar masyarakat kini merasa ragu dengan pernyataan Pertamina yang membantah kejadian tersebut.
Karena itu, Rudi mengharapkan agar kasus ini ditindaklanjuti dengan segera dan dengan transparan, agar masyarakat bisa mendapatkan penjelasan yang jelas tentang permasalahan ini.
“Tanpa transparansi, ini akan menjadi masalah besar dan bisa semakin merugikan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rudi memperingatkan bahwa jika kasus ini dibiarkan berlarut-larut, masyarakat yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap BBM Pertamax, kemungkinan akan beralih ke Pertalite dalam jumlah besar.
“Jika itu terjadi, permintaan terhadap Pertalite akan melonjak drastis, dan bisa membuat kekurangan pasokan, antrean panjang, dan masalah lainnya,” pungkasnya. (dim)