Site icon Harian Kepri

Rustam Akui Tarif Kesehatan Beri Andil ke Inflasi, Tapi Angkanya Sangat Kecil

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam-f/zulfan-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam mengakui, tarif kesehatan di rumah sakit, turut memberi andil sebagai salah satu penyumbang inflasi, seperti yang dirilis oleh BPS.

“Akan tetapi perlu saya tegaskan, bahwa kontribusi tarif kesehatan di rumah sakit dan puskemas terhadap inflasi, hanya sebesar 0,05 persen, artinya sangat kecil sekali,” kata Rustam kepada wartawan, kemarin.

Rustam menyampaikan, selama ini tarif pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun di puskesmas memang tidak pernah naik sejak tahun 2012 silam.

“Nah sekarang melalui perda yang baru ada mengalami kenaikan. Dan kenaikan ini wajar dilakukan karena sudah 12 tahun tidak pernah penyesuaian,” sebutnya.

Rustam mencontohkan, yang dulunya biaya bersalin di puskesmas seharga Rp 300 ribu, maka sekarang dinaikkan menjadi Rp 700 ribu.

“Jika dibandingkan dengan di tempat praktik swasta tentu sangat berbeda jauh,” sebutnya.

Contoh lainnya, Rustam menambahkan, untuk pengobatan di rumah sakit (kelas III) yang sebelumnya biaya Rp 40 ribu sekarang menjadi Rp 80 ribu.

“Dengan biaya itukan sudah dilayani, dijaga perawat, dapat makan 3 kali sehari. Jadi wajar saja,” ucapnya.

Rustam mengatakan, sekarang ini warga yang berobat ke rumah sakit maupun ke puskesmas, sangat jarang ditemui yang langsung mengeluarkan uang.

“Karena 90 persen masyarakat sudah menggunakan BPJS Kesehatan, sehingga saya rasa beban masyarakat tidak terlalu besar,” tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang, mencatat angka inflasi Tanjungpinang di bulan Januari tahun 2024, lebih tinggi dari angka nasional.

“Inflasi Tanjungpinang di bulan Januari 0,37 persen, sedangkan nasional hanya 0,04 persen. Memang Tanjungpinang lebih tinggi,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang, Mangamputua Gultom kepada hariankepri.com, Senin (4/3/2024) lalu

Ia mengatakan, inflasi di Tanjungpinang itu disumbang dari beberapa komoditas. Di antaranya seperti sayur bayam, cabai, tomat, bawang merah, ikan selar, tarif dokter umum dan lainnya.(zul)

Exit mobile version